Senin, 06 Desember 2021

Tekhnik Promosi buku


Bismillahirrohmanirrahim
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarokatuh

Senin, 6 Desember 2021 merupakan malam ke 28 kelas Belajar Menulis bersama PGRI.
Kelas dimulai dengan pembacaan Surah Al.Fatihah dipandu oleh Bapak Dail Ma'ruf selaku moderator dan Bapak Akbar Zainuddin sebagai Narasumber dengan membawakan tema TEHNIK PROMOSI BUKU.

Bapak Akbar seorang penulis yang buku nya begitu Best Seller yang berhasil cetak sampai 55.000 eksemplar dan tembus cetakan 13.
Buku Man Jadda Wa Jadda merupakan buku perdana beliau dan langsung meroket di titik Best Seller.

Kemudian buku tersebut disempurnakan menjadi satu buku yang berjudul The Power Of Man Jadda Wa Jadda.

Pada kesempatan malam ini Bapak Akbar memberikan panduan bagaimana menulis dalam 180 hari yang materinya diambil dari buku karya beliau sendiri yaitu UKTUB, dimana dalam buku ini berisi tentang panduan menulis dari dasar dan terdapat 150 alamat Penerbit yang dapat menjadi referensi bagi New Comer dalam dunia Tulis Menulis.


https://youtu.be/lZhAixv86wA

Link diatas merupakan tutorial dari Narasumber berisi tentang panduan/tehnik memasarkan buku dan segala pernak-perniknya.

10 menit berlalu, Sang Moderator memberi waktu untuk menyimak YouTube dari Bapak Nara Sumber.

STRATEGI PEMASARAN BUKU

Strategi pemasaran, termasuk buku terdiri dari empat hal, yang biasa disebut sebagai 4P yaitu :
1. Product  Strategic( Strategi Produk )
2. Price Strategic ( Strategi harga )
3.Place of Distribution ( Tempat pendistribusian)
4.Promotion Strategic ( Strategi pemasaran)

Sebelum kita bahas empat strategi di atas, yang perlu kita lakukan bahkan sebelum menulis adalah menentukan target audiens atau pembaca kita siapa. Karena strategi untuk anak-anak tentu saja berbeda dengan strategi untuk remaja, demikian juga untuk orang tua. 

STRATEGI PRODUK.

Ini sebenarnya lebih banyak menjadi tanggung jawab penerbit. Kita sebagai penulis lebih banyak memberikan masukan kepada penerbit siapa target pembaca kita dana apa kebutuhan mereka terhadap buku kita. 

Dengan demikian, konsep buku yang akan diterbitkan nanti menyesuaikan dengan kebutuhan dari target audiens. 

STRATEGI HARGA. 

Menentukan harga buku juga biasanya menjadi tanggung jawab penerbit. Pada dasarnya penentuan harga buku, ada dua strategi. Pertama, adalah harga buku secara umum. Dan Kedua adalah buku dijual dengan harga premium (lebih mahal dibandingkan buku biasa).

Harga buku bisa dijual lebih mahal jika mempunyai nilai tambah dibandingkan dengan buku-buku yang lain. Misalnya hard cover, ditambah bonus-bonus (voucher seminar, workshop, dan lain-lain)

STRATEGI DISTRIBUSI

Distribusi secara umum dibagi menjadi dua: distribusi tradisional dan distribusi non tradisional. Distribusi tradisional adalah melalui toko-toko buku, baik toko-toko buku jaringan nasional maupun toko buku lokal. 

Sedangkan distribusi non tradisional, di antaranya adalah: 
1. Melalui MLM (Multilevel Marketing)
2. Melalui Penjualan Langsung
3. Melalui Marketplace/e-Commerce (Lazada, Bukalapak, Tokopedia, Shopee, dll).

STRATEGI PROMOSI

Program promosi bisa dilakukan oleh penerbit maupun penulis. Beberapa program promosi yang bisa dilakukan. 

Pertama, Launching buku. Adalah program untuk meluncurkan buku baru. Bisa di aula, masjid, lembaga pendidikan, hotel, di mana saja. Yang mengadakan bisa penerbit maupun penulis. Yang membiayai launching buku siapa? Bisa penerbit, bisa penulis. Kita perlu meyakinkan penerbit kalau buku kita akan laku, karena itulah mereka perlu menyelenggarakan program launching buku. 

Kalau di Gramedia, di toko-toko buku mereka ada tempat untuk launching buku. Kita bisa memanfaatkan tempat ini. Jadi kita promosikan acaranya, tempatnya di toko buku Gramedia. 

Kedua, Bedah Buku. Bedah buku adalah acara diskusi untuk membedah isi buku kita. Bedah buku ini bisa secara online maupun offline. Offline artinya kita menyelenggarakan bisa bekerjasama dengan berbagai lembaga. Lembaga pendidikan, perpustakaan, majlis taklim, masjid, dan sebagainya. 

Pokoknya, di semua tempat dan situasi yang memungkinkan, kita tawarkan bedah buku. Berapapun yang hadir, kita selenggarakan terus menerus. Apalagi sekarang ini eranya digital. Bukan berapa orang yang hadir yang penting, tetapi direkam lalu diupload di Medsos acara kita. InsyaAllah akan semakin membuat orang mengenal kita. 

Yang lebih mudah sekarang ini adalah bedah buku secara online. Kita undang orang-orang untuk ikut acara bedah buku bersama kita. Bisa di FB, IG, WA Grup, Zoom, dan sebagainya. 

Ketiga, melakukan seminar ataupun workshop sesuai dengan tema buku kita. Kalau saya bukunya motivasi dan menulis. Maka saya secara berkala menyelenggarakan seminar dan diklat terkait motivasi dan menulis. 

Seminar atau workshop ini, pertama-tama bolehlah dilakukan gratis. Karena target kita adalah mengenalkan buku kepada para peserta. Lakukan secara kontiniu misalnya sebulan sekali. Kalau misalnya bisa offline, laksanakan di sekolah misalnya. Kalau tidak bisa offline, lakukan secara online. Bisa via WA, Zoom, FB, IG, dan sebagainya. 

Keempat, membangun komunitas. Komunitas yang kita bangun adalah komunitas yang kita sesuaikan dengan tema buku kita. Kalau buku kita temanya motivasi, maka kita tuliskan buku-buku tentang motivasi. Buku tentang guru, maka bangun komunitas guru. Buku tentang menulis, bangun komunitas menulis. Buku tentang Ice Breaking, bangun komunitas Ice Breaking. Buku tentang bahasa, bangun komunitas bahasa. 

Komunitas membuat kita lebih dekat dengan pembaca sehingga memudahkan kita untuk menawarkan mereka dalam membeli buku. 

Seperti yang dilakukan Bapak Akbar yaitu membangun banyak komunitas, ada komunitas guru, menulis, santri, remaja, bisnis, dan sebagainya. Semua komunitas itu ada bukunya. Beliau terus men share materi-materi yang ada di buku secara berkala, biasanya seminggu sekali, sehingga anggota komunitas mendapatkan manfaat. Biasanya beliau membentuk WA Grup. Dan terkadang melakukan seminar by Zoom.

Kelima, membangun jaringan reseller. Reseller adalah orang-orang yang mau menjualkan buku kita dan mendapatkan buku dari hasil yang terjual. Kita berikan 20-30 persen komisi dari harga jual. Misalnya harga jual buku kita Rp 100.000, kita kasih 20-30%, kita berikan materi-materi yang terkait buku kita, sehingga lebih mudah bagi mereka untuk menjual.

Dewa Eka Prayoga, berhasil menjual 10.000 buku hanya dalam waktu 2 minggu melalui reseller ini. Tentu resellernya saja puluhan ribu, berbagai produk. Kalau kita sudah punya jaringan reseller, akan memudahkan kita menjual buku. 

Bapak Akbar juga sedang membangun jaringan reseller ini. Belum banyak, baru sekitar 100an orang. Semoga terus bertambah.

Keenam, jualan di marketplace. Buka toko di marketplace (Lazada, Shopee, Bukalapak, Tokopedia, dan sebagainya). Membuka toko di marketplace akan meluaskan promosi dan distribusi kita.  

Yang penting keberadaan kita dan buku kita ada. Itulah pentingnya ada di marketplace. Jadi kalau ada orang mencari judul buku kita, bisa ditemukan.

Ketujuh, memanfaatkan media sosial (Medsos) untuk promosi buku. Manfaatkan sebaik-baiknya followers dan subscriber dengan memberikan informasi tentang buku. Setiap hari, kita buat status terkait tema buku yang kita tulis, sehingga orang semakin paham dengan buku yang kita tulis. 

Dan jangan setiap hari isinya jualan. Lebih banyak sharing-sharing, baru selling. Lebih banyak memberikan pengetahuan kepada para pembaca sehingga mereka merasa ada manfaat menjadi followers kita. 

Sharing-sharing apa saja, kalau perlu sesuai dengan kebutuhan mereka. Sehingga setiap hari, semakin lama akan semakin ada ikatan dengan pembaca. Kalau sudah begitu, akan memudahkan kita dalam proses memengaruhi pikiran orang dalam membeli buku.

Jadi, pada dasarnya kita ini memengaruhi orang agar mereka mau menjadikan buku sebagai kebutuhan utama. Dan memang, membaca akan banyak membuka wawasan, pengetahuan, dan pilihan dalam mengambil keputusan. 

Dengan bersama-sama membangun kebutuhan akan membaca, maka akan memudahkan kita dalam proses menjual buku.

Beberapa karya Bapak Narasumber
CATATAN PENUTUP

Sebagai catatan penutup. Sekarang ini sebagai seorang penulis, kita kalau bisa memiliki beberapa keterampilan yang akan membantu proses penjualan buku. 

Pertama, keterampilan berbicara yang baik di depan umum (public speaking). Agar pada saat kita ada acara ataupun rekaman di Medsos dan YouTube, menjadi menarik bagi calon pembaca.

Kedua, kemampuan copywriting (membuat kata menarik untuk promosi dan penjualan). Ini salah satu keterampilan paling penting untuk menjual pada Abad 21. 

Ketiga, pemanfaatan teknologi informasi. Bagaimana memanfaatkan media sosial seperti YouTube, WA, IG, Facebook, Zoom, Webex, Google Meet, dan sebagainya. Karena eranya sekarang seperti itu. Kalau kita bisa memanfaatkan dengan baik, hidup akan lebih mudah.

Masuk ke sessi tanya jawab, diantaranya :

1.Dimana kita bisa launching buku karya kita ?

# Pada dasarnya dimana saja kita bisa mengadakan launching untuk buku karya kita, boleh di sekolah ataupun komunitas lain yang kita ikuti. semakin banyak komunitas yang kita ikuti maka akan semakin banyak peluang untuk kita Launching buku, intinya kita harus cerdas dan tanggap dalam melakukan launching. Adakan komunikasi dengan para anggota yang ada di komunitas dan buat program. Bahkan komunitas jamaah masjid juga bisa kita berdayakan.
Di zaman era tehnologi saat ini juga dapat kita manfaatkan, semua media sosial dapat menjadi akses kita memperkenalkan dan menjadi ajang promosi buku kita at least promosi lewat Group WA yang kita miliki.

2. Siapa target penjualan buku kita ?

# Masalah target hanya kita sendiri yang bisa jawab. Coba kita memetakan siapa yang butuh buku kita dan seberapa banyak orang yang butuh buku kita. Misal ketika pasar yang kita survey banyak membutuhkan tentang materi Guru Penggerak, program Kemendikbudristek yang sedang gencar-gencarnya, mengapa tidak kita buat satu buku tentang Proses perjalanan mulai dari Tahap awal, pengiriman CV, pembuatan Essay, sampai dilanjut pengerjaan tugas Modul demi Modul di LMS ( Learning Management System ).
* Pembuatan buku berdasarkan kumpulan artikel dari kelas Belajar Menulis yang diadakan PGRI sah-sah saja, merangkum tulisan orang lain, demikian penjelasan dari Bapak Akbar.

3.Assalamualaikum pak Akbar. 
Perkenalkan saya Widya. 
Membaca sharing pengalaman Bapak yang luar biasa membuat saya tertegun dan bertanya-tanya bisa cetakan buku Bapak tembus hingga ribuan. Masyaallah luar biasa..👏🏻👏🏻👏🏻 
Yang saya tanyakan pak. 
Jika penulis yang sudah terkenal mudah sekali promosi buku mereka. Tidak perlu proses berpanjang lebar pasti laku. Karena memang sudah memiliki pasar. 
Bagaimana dengan pemula. Kita tidak pernah mengalami proses launching buku jika ada itupun terbatas teman sendiri, kita jika tidak mungkin mengadakan seminar bedah buku, promosi di Gramedia apa lagi. Promo di medsos juga jarang mendapat tanggapan. 
Pertanyaan saya:
✅Teknis yang paling bisa kami jangkau sebagai penulis pemula apa ya pak. Sederhana tapi mengena. 
✅Yang kedua teknis berjualan di market place itu bagaimana ya pak? 
✅Yang ketiga bagaimana jika karya kita, dipasarkan di wattpad apakah ada prospeknya untuk saat ini. 
Maturnuwun pak. Salam sukses selalu. 🙏

* Setiap orang pasti menjadi pemula namun yakinlah semakin banyak usaha yang kita lakukan maka Allah akan membukakan pintu untuk kita.What Will we do, do it now. Tidak mungkin kita akan dikenal orang tanpa melakukan sesuatu secara konsisten, butuh waktu dan proses panjang yang harus kita lewati,dan yang terpenting kita mau melakukannya atau tidak.

* Tehnis berjualan di Marketplace daftar menjadi member, dan menjadi penjual, toko kita sudah jadi. Bagaimana mempromosikan produk kita, update status setiap hari di semua media sosial sehingga banyak orang mengetahui produk kita. Jangan ragu tidak laku.Jalani saja selama kita berusaha Allah pasti akan beri jalan.

* Penjualan buku di Wattpad bisa saja dilakukan sebagai promosi jangka panjang lewat digital. Namun masih buku cetak/offline masih menjadi target pembelian.

3. Pertanyaan saya pribadi, ternyata jauh sebelum pembelajaran malam ini  tanpa diduga saya sudah pernah terhubung dengan Bapak Akbar ketika mempromosikan Buku Man Jadda wa jadda dan the power of man Jadda wa jadda lewat media sosial Facebook yang terkoneksi langsung dengan Nomor Whatsapp dan saya pernah ditawari buku tersebut, namun dikarenakan satu dan lain hal saya terlewatkan untuk mendapatkan buku tersebut, nah..ternyata malam ini saya langsung ketemu dengan penulisnya. Dan memory saya kembali ketika anak saya masih di pesantren punya buku man Jadda wa jadda for teen, apakah buku itu karya pak Akbar, penasaran akan mencari buku itu kembali.

Dan pertanyaan saya selanjutnya mengenai tehnik promosi yang paling sulit adalah promosi berbayar lewat Facebook Ads. Namun yang paling penting jangan diam usaha,usaha dan usaha semoga dimudahkan Allah.

Demikian materi pembelajaran materi malam ini yang dimulai dari pembukaan, penyampaian materi, tanya jawab dan penutup.
Berkah dan barokah buat bapak moderator,narasumber dan semua team penyelenggara kelas belajar menulis bersama PGRI, Khususson OmJay, sehat dan terus menginspirasi.

Wassalamu'alaikum
Salam sehat.








GURU TAHAN BANTING

GURU TAHAN BANTING Berbicara tentang Kurikulum Merdeka yang lebih memfokuskan pada pendeteksian bakat dan minat murid yang terus digali dan ...