Rabu, 20 April 2022

3.1.a.9 KONEKSI ANTAR MATERI - Modul 3.1 Pengambilan keputusan sebagai Pemimpin Pembelajaran

Pratap Triloka yang diciptakan Bapak Ki Hajar Dewantara " Ing ngarso sung tulodho, Ing madyo mangun karso, Tut wuri handayani " yang memiliki arti " Di depan memberi teladan, di tengah membangun motivasi dan di belakang memberikan dukungan " yang dijadikan sebagai asas-asas pendidikan. Bagian dari salah satu semboyan Tut wuri handayani  dijadikan sebagai slogan Kementrian Pendidikan Nasional Indonesia. Semboyan tersebut masih tetap menggema seolah tak lekang oleh zaman dimana seperti kita pahami di tengah derasnya arus perkembangan teknologi digital saat ini peran guru sebagai pemimpin pembelajaran benar-benar dituntut agar mampu mengelola pembelajaran yang berkualitas dengan memanfaatkan seluruh sarana dan prasarana yang tersedia. Guru tidak lagi berperan sebagai orang yang lebih tahu semua dari muridnya namun guru harus mampu menjalin kolaborasi dengan siswa dalam proses pembelajaran. Pembelajaran yang diciptakan harus mampu berpihak pada murid ( Student Centered Learning ).

Di era digital saat ini seorang guru harus mampu mengambil keputusan sebagai pemimpin pembelajaran dengan mengacu pada Patrap Triloka yaitu mampu menjadi teladan, memberi motivasi, dan memberi dukungan kepada muridnya dalam upaya mengembangkan potensi yang dimiliki murid sesuai dengan korat alam dan kodrat zamannya seperti yang dikatakan bapak KHD " Anak-anak hidup dan tumbuh sesuai kodratnya sendiri, pendidik hanya dapat merawat dan menuntun tumbuhnya kodrat itu ".

Peran guru sebagai AMONG yang mampu menjaga, mendidik, dan membina berdasarkan kasih sayang tentunya menuntut guru harus mampu memberikan contoh baik sebagai teladan bagi murid dan di tengah lingkungan masyarakat dengan pembentukan nilai diri. Seorang guru dengan karakter baik mengajarkan murid mereka tentang bagaimana keputusan dibuat melalui proses pertimbangan moral. Keputusan-keputusan yang diambil oleh seorang guru yang memiliki nilai-nilai kebaikan dalam dirinya akan mampu melestarikan nilai-nilai kebaikan di tengah masyarakat melalui murid-murid mereka.

Sebagai seorang pemimpin pembelajaran harus mampu menanamkan budaya positif dengan menggunakan konsep Inkuiri Apresiatif lewat BAGJA ( Buat pertanyaan, Ambil pelajaran, Gali mimpi, Jabarkan rencana, Atur eksekusi ) sebagai pendekatan manajemen perubahan yang kolaboratif daan berbasis kekuatan dalam membantu dalam mengambil keputusan seperti menerapkan disiplin kepada murid, dimana disiplin berbeda dengan hukuman. Untuk membangun sikap disiplin murid guru tidak harus menerapkan hukuman. Ketika disiplin dibarengi dengan hukuman tidak menjamin anak melakukan disiplin dengan sukarela dan ikhlas tetapi semata-mata karena dirinya ingin bersikap disiplin karena merasa takut dengan hukumannya, sehingga ketika sudaho merasa hilang rasa takutnya maka hilang juga lah rasa disiplin dan tidak dilakukan lagi.

Begitu juga dengan penumbuhan budaya positif dengan memberikan reward/hadiah. Ketika sudah tidak ada reward yang diterima maka murid tidak akan disiplin lagi karena kecewa tidak diberikannya lagi reward. Untuk kondisi seperti ini dibutuhkan pengambilan keputusan yang harus berdampak baik pada murid dapat dengan memberikan Apresiasi seperti dengan mengeluarkan ekspresi wajah gembira dan berseru " Wah hebat anak ibu mampu mengerjakan tugas yang ibu berikan, Selamat ya nak, ibu bahagia, ibu yakin anak ibu yang lain pasti akan menyelesaikan tugas " ungkapan-ungkapan tersebut dapat memberikan motivasi bagi murid. Bahkan jangan pernah ragu untuk mengucapkan Maaf dan terimakasih pada murid merupakan satu bentuk penghargaan yang dapat meningkatkan harga diri dan potensi dalam diri yang dapat dikembangkan.

Untuk memudahkan seorang guru dalam pengambilan keputusan yang tepat yaitu keputusan yang berdampak pada terciptanya lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman dengan memiliki kemampuan Coaching ( pembimbingan ). Salah satu model Coaching yang mudah dipahami adalah dengan model TIRTA ( Tujuan, Identifikasi, Rencana aksi, Tanggung jawab ).
" Air mengalir dari hulu ke hilir. Jika kita ibaratkan murid kita adalah air, maka biarlah ia merdeka, mengalir lepas hingga ke hilir. Potensinya anda, sebagai guru memiliki tugas untuk menjaga air itu tetap mengalir tanpa sumbatan ".

Pengambilan keputusan dengan coaching yang merupakan komunikasi efektif dengan memberikan arahan dan beberapa pertanyaan pemantik kepada orang yang dibimbing ( coachee ) agar dapat menyelesaikan masalahnya sendiri dengan memaksimalkan potensi yang ada pada diri coachee.
Dan juga pengambilan keputusan dalam melaksanakan proses pembelajaran dengan memperhatikan Pembelajaran sosial dan emosional (PSE) dengan kerangka CASEL ( Collaborative for Academic, Social and Emotional Learning ) yang terdiri atas kesadaran diri ( pengenalan emosi ), pengelolaan diri ( dan fokus), kesadaran sosial (empati), kemampuan berinteraksi sosial ( Resiliensi) dan pengambilan keputusan yang bertanggung jawab.

Seorang guru harus mampu mengambil keputusan dalam melakukan coaching tidak hanya kepada murid ataupun rekan sejawat dapat membantu murid dalam menggali potensi dan mengembangkannya dengan berbagai strategi yang disepaati bersama. Begitu pun ketika murid memiliki masalah maka guru dapat menghantarkan murid untuk menemukan solusi untuk memecahkannya dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan yang mengarahkan murid yang bersifat sugestif dan reflektif. Pada akhirnya murid dapat menemukan sendiri cara menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi dengan mengaplikasikan 
identifikasi masalah, mendengarkan aktif, dan memberikan pertanyaan-pertanyaan yang sifatnya sugestif dan reflektif, misalnya apa saja yang sudah dilakukan ? Apa saja hambatan selama yang pernah dialami ? Apa solusi-solusi yang sudah dipikirkan ?  Hal-hal apa yang akan dilakukan untuk mengantisipasi hambatan ?

Sebagai pemimpin pembelajaran dalam pengembangan sekolah dengan konsep pengambilan keputusan yang dibutuhkan baik sebagai guru ataupun dalam kehidupan sehari-hari  selain di sekolah, guru dituntut untuk mengetahui tahapan langkah pengambilan keputusan.
Dalam pengambilan keputusan kita sering dihadapkan pada 2 situasi yaitu situasi dilema etika dan situasi bujukan moral. Dilema etika adalah situasi yang terjadi  jika seseorang harus memilih diantara 2 pilihan dimana 2 pilihan tersebut secara moral benar namun bertentangan ( Benar vs benar ) sedangkan bujukan moral adalah situasi yang terjadi jika seseorang harus membuat keputusan antara benar atau salah ( Benar vs salah ).

Ketika guru dan murid menghadapi situasi dilema etika , maka akan ada nilai-nilai kebajikan mendasar yang bertentangan. Secara umum ada 4 paradigma  yang terjadi pada situasi dilema etika yaitu :
1. Individu lawan masyarakat ( Individual vs community )
2. Rasa keadilan lawan rasa kasihan ( Justice vs mercy )
3. Kebenaran lawan kesetiaan ( Truth vs loyalty )
4. Jangka pendek lawan jangka panjang ( Short term vs long term )
Dalam pengambilan keputusan dengan mengikuti 3 prinsip pengambilan keputusan, 4 paradigma dan 9 langkah pengambilan keputusan yang merupakan unsur/faktor untuk memastikan keputusan yang diambil benar dan tepat sasaran ketika menghadapi suatu dilema etika atau bujukan moral .

Dengan pengambilan keputusan yang tepat tentunya akan berdampak pada terciptanya lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman merupakan harapan sebagai seorang pemimpin pembelajaran harus mampu dan terampil mengambil keputusan yang tepat sehingga akan tercipta lingkungan yang diharapkan.

Menjadi seorang pemimpin yang dituntut mampu mengambil keputusan yang berdampak tentunya menghadapi kesulitan-kesulitan dalam pengambilan keputusan terhadap kasus-kasus dilema etika di lingkungan sekolah antara lain dipengaruhi adanya perbedaan budaya, nilai-nilai dan prinsip hidup yang mendasari setiap individu. Namun ibutuhkan keberanian dan kepercayuaan diri untuk menghadapi konsekuensi dan implikasi dari keputusan yang kita ambil karena tidak ada keputusan yang mengakomodaasi seluruh kepentingan para pemangku kepentingan. Sehingga diperlukan kejelasan visi dan misi, budaya dan nilai-nilai yang dianggap penting di sekolah agar dapat menjadi acuan dalam pengambilan keputusan.

Sehingga seperti refleksi filosofi pendidikan KHD adalah murid merdeka dan merdeka belajar dengan pengaruh pengambilan keputusan tepat dan efektif bagi diri kita sebagai pemimpin pembelajaran agar ercipta lingkungan belajar yang positif, kondusif, aman dan menyenangkan. Dalam hal ini kemerdekaan belajar murid adalah hal yang utama dengan mewujudkan dan menerapkan pembelajaran berdiferensiasi berdasarkan minat, gaya belajar dan kesiapan murid dan juga pembelajaran sosial emosional dan menerapkan teknik coaching.

Sebagai seorang pemimpin pembelajaran dalam mengambil keputusan dapat mempengaruhi kehidupan atau masa depan murid-muridnya haruslah cakap yang secara langsung akan menumbuhkan nilai-nilai positif dan karakter baik pada diri  murid ketika menghadapi dilema dalam kehidupannya yang akan mempengaruhi kehidupan atau masa depan murid.

Sebagai kesimpulan bahwa pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran dengan modul-modul yang telah dipelajari merupakan satu kesatuan yang tidak dapat terpisahkan untuk memerdekakan murid dalam belajar, sebagaimana dijelaskan Ki Hajar Dewantara bahwa pendidikan bertujuan menuntut segala proses dan kodrat/potensi anak untuk mencapai sebuah keselamatan dan kebahagiaan belajar, baik untuk dirinya sendiri, sekolah maupun masyarakat.

Dalam melaksanakan proses pendidikan, pendidik dalam hal ini guru harus mampu melihat dan memahami kebutuhan belajar muridnya serta mampu mengelola kompetensi sosial dan emosional yang dimiliki dalam mengambil sebuah keputusan sebagai pemimpin dalam pembelajaran.               ( Foto Kegiatan diambil sebelum Bulan Ramadhan )

              Kolaborasi antara guru dan murid untuk menghasilkan karya sebagai pemimpin dalam pembelajaran.




33 komentar:

  1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  2. Semoga sukses selalu, tetap semangat ibu dalam menjalankan tugas dan semakin solidπŸ€—πŸ₯°

    BalasHapus
  3. Sukses selalu dan selalu solid bu

    BalasHapus
  4. semoga sukses terus dan tetap semangat bu dalam hal apapun πŸ™ƒ

    BalasHapus
  5. Sangat menarik dan sukses selalu

    BalasHapus
  6. Sangat menarik semangat dan sukses selalu

    BalasHapus
  7. Sangat menarik sukses selalu

    BalasHapus
  8. Keren semoga kedepannya sukses

    BalasHapus
  9. KerenπŸ‘πŸ‘πŸ‘

    BalasHapus
  10. Sangat menarik sukses selalu

    BalasHapus
  11. Semoga selalu sukses kedepannya

    BalasHapus
  12. Semoga selalu diberikan kesehatan umur yang barokah agar dapat senantiasa bisa mendampingi dan mendidik anak didik nya untuk meraih kesuksesan.amin

    BalasHapus
  13. Semangat dan sukses selalu ����

    BalasHapus
  14. Bagus Bu semoga sukses selalya

    BalasHapus

GURU TAHAN BANTING

GURU TAHAN BANTING Berbicara tentang Kurikulum Merdeka yang lebih memfokuskan pada pendeteksian bakat dan minat murid yang terus digali dan ...