Senin, 25 Oktober 2021

Easy Like Monday Evening


Assalamu'alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh

Kembali lagi di hari Senin, rutinitas 
malam, Belajar Menulis bersama PGRI. Masuk di malam ke 10 pembelajaran, artinya setengah perjalanan telah dilalui, mengAminkan pernyataan ibu Aam, 
Sudah mulai letih karena jadwal padat setiap harinya. Sudah pasang niat sebenarnya untuk absen malam ini, pengen rebahan meluruskan otot-otot tubuh yang seharian tiada henti.

Namun begitu membaca pernyataan ibu Moderator, yah kena deh..
Menguat-nguatkan diri dan pasang niat Bismillahi Paksakeun...
Langsung menuju meja belajar dan mulai menyalakan laptop.
"Mencerdaskan anak bangsa" ibu gurunya harus cerdas terlebih dahulu, hibirku dalam hati mengusir rasa lelah,letih, dan L-L lainnya.

"Menulis itu Mudah" dengan Narasumber bapak Dr.Ngainun Naim dan Moderator ibu Aam Nurhasanah, tema malam ini, 25 Oktober 2021.
Dimulai dengan profil bapak Ngainun 

CURRICULUM VITAE


Nama : Dr. Ngainun Naim 
Tempat Tanggal Lahir : Tulungagung, 19 Juli 1975
Alamat Kantor : IAIN Tulungagung, Jl. Mayor Sujadi Timur 46 Tulungagung 66221.
Alamat Rumah : Parakan RT 11 RW 04 Trenggalek
No Telp.
Kantor : 0355-321513
HP : 081311124546
e-mail naimmas22@gmail.com

Riwayat Pendidikan Formal  SDN Sambidoplang Sumbergempol Tulungagung, lulus tahun 1988
 MTsN Tunggangri Kalidawir Tulungagung, lulus tahun 1991
 MAN Denanyar Jombang, lulus tahun 1994 
 S-1  STAIN Tulungagung, lulus 1998
 S-2  Studi Islam Universitas Islam Malang (UNISMA), lulus tahun 2002.
 S3 Studi Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, lulus tahun 2011.
Karya Tulis Buku 1. Menulis Itu Mudah (2021)
2. Aktualisasi Pemikiran Islam Multikultural (Akademia Pustaka, 2020).
3. Literasi dari Brunei Darussalam (Akademia Pustaka, 2020).
4. Spirit Literasi (Akademia Pustaka, 2019).
5. Teraju (Tulungagung: IAIN Tulungagung Press, 2017).
6. Proses Kreatif Penulisan Akademik (Akademika Pustaka, 2017).
7. Merawat Nusantara (Malang: Genius Media, 2017).
8. Menipu Setan, Kita Waras di Zaman Edan (Jakarta: Quanta, 2015).
9. The Power of Reading (Yogyakarta: Aura Pustaka, 2013).
10. Character Building (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2012).
11. Pendidikan Multikultural: Konsep dan Aplikasi, Cet. IV (Yogyakarta: Arruzz-Media, 2008).
12. Islam dan Pluralisme Agama (Yogyakarta: Aura Pustaka, 2014).
13. Self Development: Personal, Sosial, dan Spiritual (Tulungagung: IAIN Tulungagung Press, 2015).
14. 35 Kompasianer Merajut Indonesia (buku bersama) (Jakarta: Kompas, 2013).
15. Merajut Kerukunan Antarumat Beragama (Tulungagung: IAIN Tulungagung Press, 2012).
16. Pengantar Studi Islam (Yogyakarta: Gre Publishing, 2011).
17. Sejarah Pemikiran Hukum Islam (Yogyakarta: Teras, 2009).
18. “Resiko Menawarkan Pemikiran Liberal”, dalam Ulil Abshar-Abdalla, dkk, Islam Liberal dan Fundamental: Sebuah Pertarungan Wacana (Yogyakarta: eLSaQ, 2003).
19. Teologi Kerukunan, Mencari Titik Temu dalam Keragaman (Yogyakarta: Teras, 2011).
20. “Krisis dalam Dunia Pendidikan, Dimensi Kemanusiaan, dan Pengembangan Nalar Spiritual”, dalam Akhyak (ed), Meniti Jalan Pendidikan Islam, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2003).
21. Rekonstruksi Pendidikan Nasional, Membangun Paradigma yang Mencerahkan (Yogyakarta: Teras, 2009). 
22. Konservasi Lingkungan Berbasis Tradisi (Tulungagung: STAIN Tulungagung Press, 2011).
23. Spirit Literasi (Tulungagung: Akademia Pustaka, 2019).
24. Resolusi Menulis (SPN Grup, 2017).
25. The Power of Writing (Yogyakarta: Lentera Kreasindo, 2015).
26. Dan beberapa buku lainnya. 

Demikian curriculum vitae ini saya buat, dan saya bertanggung jawab terhadap kebenaran isinya.


Tulungagung, 1 September 2021


Dr. Ngainun Naim.

MashaAlloh sungguh prestasi yang luar biasa dari seorang Dr.Ngainun, salam salut buat bapak.



Masuk ke materi, menulis itu akan mudah bila kita :

1.Mampu membangun Mindset bahwa menulis itu mudah, ketika pemikiran kita sudah mengatakan bahwa menulis itu mudah maka kita akan tersugesti dan mampu menulis apa saja

2.Menciptakan pemikiran bahwa menulis merupakan keterampilan SEKOLAH DASAR.
Menulis ini sesungguhnya tidak selalu butuh pendidikan yang tinggi-tinggi.
keterampilan menulis itu merupakan keterampilan tingkat sekolah dasar.
Menulis harus dimulai dari keyakinan. Tanpa keyakinan, orang tidak akan bisa menulis. Jika seseorang ingin bisa menulis, hal yang diperlukan bukan suatu bakat istimewa, tetapi minat yang besar dan kemauan berlatih. Perpaduan dua hal ini yang bisa membuat seseorang menjadi penulis. Nah, dari sini jelas bahwa MINAT dan KEMAUAN BERLATIH yang menjadi kunci sukses dalam menulis.
Pendidikan bukan jaminan.

Mari kita simak catatan sederan tentang tipe dan Kuadran Menulis dari Bapak Narsum :

https://www.spirit-literasi.id/2021/10/tipe-dan-kuadran-menulis.html.

3. Banyak Membaca.
Membaca merupakan SYARAT WAJIB untuk bisa menulis yang baik.
Rasanya kecil kemungkinan orang bisa menulis yang baik jika tidak memiliki budaya membaca.Jangan dibayangkan membaca itu sebagai kerja berat, suntuk, dan tidak menarik. Mari luangkan watu 10 - 15 menit. Dengan rajin membaca maka ide menulis akan mudah ditemukan dan kemudian dikembangkan.

4. Meluangkan waktu bukan menunggu waktu luang.
Tetap istiqomah meluangkan waktu walau hanya sesaat dimanapun kita berada dan kita dapat menulisnya sementara lewat HP.
Apapun momen, kegiatan sehari-hari dapat menjadi ide untuk menulis.

5.Rajin mengamati,mencatat dan mengolah menjadi tulisan.
Menjadi seorang penulis harus rajin mencatat apa saja yang ditemukan lalu diolah menjadi tulisan.Jangan berpikir menghasilkan tulisan yang sempurna.
 Tugas penulis yang utama itu terus berproses menulis.Jika sudah konsisten menulis, kualitas akan mengikuti.Intinya terus berproses dengan menulis dan terus menulis.

6.Berguru dengan para penulis.
Pengalaman mereka sangat penting buat kita memperkaya perspektif.

Demikian 6 kunci kiat menulis itu mudah dari bapak Dr.Ngainun.
Sungguh menjadi ilmu dan dapat memotivasi saya sebagai penulis pemula yang bermula dari bakat yang dipaksakan.

Masuk ke materi tanya jawab.
Ibu Aam sudah membuka ruang tanya jawab seperti berikut :


Ass...Perkenalkan saya Umi Agus Farida dari Kalsel dan terimakasih atas ilmunya pak, mohon izin bertanya πŸ™. Lebih mudah mana menulis di hp atau laptop dan bagaimana caranya agar istikomah dlm. menulis, terimakasih πŸ™

Wass...setiap orang memiliki tradisi menulis yang khas. Saya punya guru yang nyaman menulis tangan. Ya, menulis tangan sampai hari ini. Tapi ada juga kawan yang nggak bisa menulis kalau tdk pakai laptop. Ada juga yang enjoy saja menulis di aplikasi ColorNote di HP. Intinya setiap orang memiliki CARA MENULIS YANG PALING NYAMAN. Soal istikomah, itu soal komitmen. Sebuah pendapat mengatakan bahwa awal mula kebiasaan itu dari PAKSAAN. Jadi awalnya harus dipaksa dulu. Nanti kalau sudah sering akan menjadi terbiasa. Salam, semoga sukses.
 
Pertanyaan selanjutnya
Assalammualaikum Mbak Aam dan Pak Ngainun.senang bisa memgikuti diskusi di WAG Belajar Menulis Gel 21.
Saya Elok Dewi dari Padang.
Setelah membaca tipe kuadran menulis saya termasuk yang no dua.tidak mampu tapi mau .makanya saya selalu mengikuti pelatihan menulis.yang mau saya tanyakan
Ketikan keenam langkah sudah kita lakukan tapi keraguan dengan tulisan kita masih ada sehingga menghambat kita untuk menghasilkan karya.apakah langkah yang harus kita lakukan.
Mohon pencerahannya pak πŸ™πŸ™πŸ™terima kasih saya ucapkan .barakallah fii ilmi buat kita semua.

Waalaikumsalam. Musuh terbesar menulis itu diri sendiri. Jika ingin sukses menulis maka kendalikan diri sendiri. Bangun rasa percaya diri. Dalam kaidah bahasa Arab disebutkan bahwa PERCAYA DIRI ITU DASAR SUKSES. Jadi abaikan segala keraguan. Kadang yang kita ragukan itu tidak sesuai dengan kenyataan. Misalnya, kita malu tulisan kita belum bagus. Padahal orang juga tidak menilai begitu. Kadang kita takut salah. Padahal, tidak ada yang menilai salah. Jadi, terus berproses. Lanjut.
Saya memiliki kawan yang--mohon maaf--tulisannya tidak terlalu bagus. Tapi pedenya luar biasa. Sekarang bukunya sudah sekitar 60 judul. Bukunya bagus semua? Tidak juga. Tapi dia sudah menghasilkan buku banyak. Kawan yang nyinyir malah belum menulis satu pun buku.

Pertanyaan berikut dari Bali :

Selamat malam kepada narasumber.
Saya nama. Nyoman sipi
 Dari Bali.
Saya ucapkan terimakasih sudah begiti banyak materi yang berikan ada 6 teori untk membangkitkan untuk menuli.
Yg saya tanyakan.
Bagaimana cara untuk tertarik ingin membaca, mohon bimbingan

Terima kasih. Salam kenal. Membaca itu diawali dari rasa suka. Saya ingin memberi contoh pengalaman saat saya dulu sekolah menengah di asrama. Di depan asrama setiap pagi kami berebut membaca koran yang ditempelkan di kaca di depan asrama. Bagi penggemar olah raga, fokus utamanya ya berita olahraga. Begitu juga yang lain. Nah, peminat olah raga akan suka membaca koran, majalah, dan buku olahraga. Begitu juga bidang lainnya. jadi membangun minat membaca bisa dilakukan dengan MEMILIH BIDANG YANG DISUKAI. Setelah itu terkait strategi membaca. Saya membaca sedikit demi sedikit. Saya membaca dengan orientasi paham, bukan khatam.
Catatan sederhana dari bapak Ngainun dapat kita simak di :

https://www.spirit-literasi.id/2020/10/membaca-bergizi.html.

SUDAHKAH MENULIS HARI INI?
Ini merupakan satu tulisan yang sengaja dipajang Bapak Ngainun di pintu kamar beliau, ternyata beliau mengalami proses Up and Down, namun ketika satu masa tulisan beliau bertakdir baik, maka terbentuklah Mindset untuk menulis setiap hari.
Hal ini bermula ketika pak Ngainun melihat tulisan SUDAHKAH ANDA SHOLAT,  kemudian dimodifikasi pak Ngainun untuk memotivasi diri sendiri.

Banyak hal yang mengesankan selama mengikuti kelas Belajar Menulis ini, setiap Nara Sumber dan Moderator semua mempunyai jargon-jargon ataupun Quotes yang sungguh cerdas, secerdas jawaban-jawaban mereka, dan Quotes yang bijak dan sangat mengena dengan sasaran,  kalau saya boleh jujur para Narsum dan Moderator bak seorang Psikolog. Selalu pas asam garamnya dalam meramu materi dan jawaban-jawaban.

Literasi sebagai Jalan hidup, demikian menurut bapak Ngainun.
Dapat kita simak melalui :

https://www.spirit-literasi.id/2021/09/literasi-sebagai-pilihan-hidup.html.

MARI MENULIS DAN TERUS MENULIS. MENULIS ITU MUDAH ASAL SUDAH TERBIASA.

Demikian Closing Statement dari pak Dokter Ngainun.

Berharap dapat mengaplikasikan setiap ilmu yang didapat walau step by step.

Malam Senin malam Jum'at
Malam gelap tanpa warna
Sungguh aku ingin bermanfaat
Menjadi seseorang yang berguna

Wassalamu'alaikum warohmatullahi wabarokatuh




  



8 komentar:

  1. Mantap...tetap semangat..bersama kita bisa..

    BalasHapus
  2. Lengkap Bun resumenya. Dengan menulis semoga penatnya hilang...

    BalasHapus
  3. Mantap resumenya, mantap pula pantunnya.
    Semangat

    BalasHapus
  4. Bu sekretaris luar biasa πŸ‘

    BalasHapus
  5. bismillah kita semakin bisa bermanfaat dan berguna ya bu dengan tuisan kita..

    BalasHapus
  6. INI YANG BAGI SEBAGIAN MUSLIM MEMANDANG BAHWA MEREKA YANG MACAM PAK NGAINUN INI LIBERAL. BUKUNYA NO 18

    18. “Resiko Menawarkan Pemikiran Liberal”, dalam Ulil Abshar-Abdalla, dkk, Islam Liberal dan Fundamental: Sebuah Pertarungan Wacana (Yogyakarta: eLSaQ, 2003).

    NAMIUN SEBAGAI ILMU YA TETAP PERLU.

    BalasHapus

GURU TAHAN BANTING

GURU TAHAN BANTING Berbicara tentang Kurikulum Merdeka yang lebih memfokuskan pada pendeteksian bakat dan minat murid yang terus digali dan ...