Senin, 18 Oktober 2021

LIKA - LIKU PENULIS BLOG


Bismillahirrohmanirrahim
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarokatuh...Selamat malam, salam sehat ...

Senin, 18 Oktober 2021 memasuki pertemuan ke 7, berharap semoga tetap diberikan sehat, Bagas waras, lahir bathin.

Bermula dengan Bismillah
Segala daya dan upaya
Semoga menjadi Barokah
inshaaAllah menjadi manusia berdaya guna.

Nonton film habis Berita
Nonton filmnya sendiri wae
Yuk...mari belajar dengan ibu Dita
Dan pendampingnya ibu Mae.

Ditta Widya Utami, Blogger Milenial demikian sebut ibu Moderator.
Materi malam ini " Mengatasi Writer's Block".

Narasumber cantik nan cerdas asal kota Subang. Sang peraih Penghargaan Bupati Subang (2020),pula peraih  Penghargaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Subang sebagai guru berprestasi (2021).Prestasi literasinya yang membanggakan hingga karyanya yang mampu menembus Penerbit Mayor, memberikan jejak prestasi literasi yang baik bagi tanah Subang.

Beliau gemilang dengan karya di masa muda yang membahana, semangat literasi yang luarbiasa memikat hati para pembaca. 

Beliau adalah perempuan cerdas bernama  Ditta Widya Utami, S.Pd., Gr.

Demikian Ibu Moderator memperkenalkan Profil ibu Narsum di pertemuan ke 7 di Belajar Menulis Gelombang 21-22.

Kreatif sekali kelas dibuka dengan Simulasi Menulis menggunakan 3 kata HUJAN - HANTU - PAGI.
Seketika kelas dibuka dan bermunculan lah tulisan-tulisan spontanitas dari para peserta Belajar Menulis Gelombang 22.
Asyik untuk dinikmati dan mempunyai makna. Dan ini contoh bentuk Tulisan dadakan saya ketika menerima Challenge dari Narsum.


Nama : Euriah Lamani
Gelombang :22
Asal daerah  medan

Tulisan:  Tanpa terasa sudah lebih dari 15 menit hujan turun dengan lebatnya, ndelalah malam ini tepat malam Kliwon, yang menurut kabar ntah darimana kebenarannya, malam Jumat identik dengan Hantu. Apa yang harus kulakukan?
Sampai tengah malam seperti ini, aku tak dapat memejamkan mataku karena hujan deras disertai petir, aku khawatir proyek kerupuk ku tidak bisa dijemur pagi hari. 
Ntah lah ..

Sebelum kembali ke materi ada baiknya kita mengenal lebih jauh tentang Nara sumber muda malam ini.


Siapa dan apa saja prestasi Sang Narsum muda, cantik dan berprestasi malam ini dapat kita ikuti Link di bawah ini

https://dittawidyautami.blogspot.com/p/profil.html

Sebagian mungkin ada yang masih merasa malu, takut tidak sesuai kaidah, takut dibandingkan dengan hasil orang lain, dsb. Sehingga tidak menulis juga.

Ternyata hal-hal diatas yang dimaksud dengan WB ( Writer's Block ), terjawab sudah pertanyaan saya ketika membaca judul materi malam ini di Flyer.

Wikipedia mengartikan Writer's Block sebagai keadaan saat penulis kehilangan kemampuan menulis atau tidak menemukan gagasan baru untuk tulisannya.

WB juga tidak terbatas pada penulis buku saja. Blogger, mahasiswa yang sedang menyusun tugas akhir, Screen writer (penulis naskah seperti untuk film, sinetron), Script writer  (penulis teks untuk dibacakan pembaca berita), dll juga bisa mengalami WB.

Dalam sebuah artikel di idntimes disebutkan bahwa berdasarkan sebuah penelitian dari Yale psychologists pada tahun 1970 dan 80-an yang akhir-akhir ini kembali ditinjau New Yorker, Writer's block merupakan hal yang konkrit dan fenomena yang  bisa diatasi.

Untuk memahami fenomena ini, dua orang psikolog, Jerome Singer dan Michael Barrios pun mengadakan sebuah penelitian terhadap para penulis dengan latar belakang berbeda.

Topik yang asing atau mencoba metode baru dalam menulis bisa membuat kita mengalami WB.

Bagaimana solusinya?
Antara lain bisa dengan mempelajari lebih seksama terkait metode baru tersebut (misal terbiasa menulis cerpen kemudian harus menulis KTI). Atau jika terkait tema, kita bisa jeda sedikit saat menulis lalu membaca referensi tambahan terkait tema untuk memperkaya wawasan dan kosa kata. Penyebab lain WB Syndrom yaitu Stress, Work Under Pressure, Perfectionist, lelah badan dapat membuat para penulis baru dan senior mengalami WB.


Melansir dari laman Writer’s Digest, menulis bebas akan membantu melatih otak dalam hal menggali kata-kata yang sebenarnya sudah ada di dalam kepala sejak lama, dan memberikan tempat untuk kata-kata baru tersebut dalam proyek tulisan yang sedang kita kerjakan saat ini. 

Dengan melakukan kegiatan menulis bebas secara rutin, kita bahkan bisa menemukan ide-ide baru untuk menulis banyak hal lain.

Ini tentu saja bermanfaat dalam menyembuhkan penyakit WB.

Masuk ke sesi tanya jawab, ada beberapa pertanyaan yang mempertanyakan " How to solve WB, how long we face WB ".
Di bawa happy aja Bray jangan Lemes, keluar sebentar jalan ke Supermarket cari cemilan yang bisa membakar Semangat dan Potensi "Menolak WB" Say No to WB, inshaAlloh sepanjang perjalanan pulang pikiran sudah mulai Fresh kembali.
Pasang target HERE'S MY BOOK , nah semoga terpacu kembali Immun Menulis yang tadinya terbang.
Tiba ke pertanyaan saya dan jawaban Narsum yaitu 
P13

Assalamu'alaikum..saya Euriah Lamani, penjelasan Bu Ditta kan sebelumnya memberikan solusi ya bagaimana menghadapi WB, nah kira2 ada ga kesalahan fatal yg kita lakukan ketika kita sedang mengalami WB
Terimakasih
     
Wa 'alaikum salam
Kesalahan fatal ketika kita mengalami WB adalah saat kita enggan untuk melawan WB itu sendiri.

Bayangkan, apa jadinya mahasiswa yang sedang menyusun skripsi kemudian terserang WB lalu tidak mau belajar menghadapi WB nya?

Atau seorang jurnalis misalnya? Kalau membiarkan WB terus menerus ya bisa bisa dipecat kan ya? 

Sungguh jawaban-jawaban yang dapat membuka dan menyadarkan kesadaran diri kita dalam hal menulis.

Teruslah menulis dan menelurkan karya-karya baik untuk meningkatkan Personal Branding kita dan dapat menjadi inspirasi bagi orang banyak. Wassalam.







8 komentar:

  1. Mantuuul, saya suka pantun pembukanya😀

    BalasHapus
  2. Diteruskan tulisan Pagi, hujan Dan Hantu nya bunda. Penasaran sama nasib kerupuknya. 🤭

    BalasHapus
  3. Pantun pembuka dan kesimpulan penutupan yg slalu kren. Penulis yg punya khas

    BalasHapus
  4. Pntunnya cakeeep, keren ibu, tulisannya juga bagus modelnya berfariasi, semangat terus.

    BalasHapus
  5. Nonton film habis Berita
    Nonton filmnya sendiri wae
    Yuk...mari belajar dengan ibu Dita
    Dan pendampingnya ibu Mae.

    Aku slalu suka

    BalasHapus

GURU TAHAN BANTING

GURU TAHAN BANTING Berbicara tentang Kurikulum Merdeka yang lebih memfokuskan pada pendeteksian bakat dan minat murid yang terus digali dan ...