Kamis, 28 April 2022

AKSI NYATA PENGAMBILAN KEPUTUSAN SEBAGAI PEMIMPIN DALAM PEMBRELAJARAN

 Portofolio aksi nyata modul 3.1.a.10

PENGAMBILAN KEPUTUSAN SEBAGAI PEMIMPIN PEMBELAJARAN



Dipublikasikan pada          : 28 April 2022

 

Sumber                               : Program Tadarus dan Tahfidz di sekolah 

                                              di Bulan Ramadhan                                                

Nama CGP                          : Euriah Lamani, S.Pd

                                             Angkatan 4 Kab.Deli Serdang


Unit Kerja                          : UPT SPF SDN 105277 Hamparan Perak



             ACARA KHOTMIL QUR'AN DAN SANTUNAN ANAK YATIM 

                                 SDN 105277 HAMPARAN PERAK

  " Raih keberkahan Ramadhan dengan pecinta Alqur'an dan Anak Yatim "


1. PERISTIWA ( FACT )


Latar belakang tentang situasi yang dihadapi


Pembelajaran tatap muka terbatas selama Bulan Ramadhan berjalan normal sesuai jadwal yang di instruksikan oleh Dinas Pendidikan dengan jam pertemuan yang terbatas selama bulan suci Ramadhan.


Memasuki minggu ke dua tepatnya tanggal 11 April sampai dengan 23 April dimana sebelumnya pucuk pimpinan di sekolah kami mengadakan pertemuan untuk membicarakan, mendiskusikan dan mengambil kesepakatan tentang program tadarus dan tahfidz sebagai jangka pendek selama 2 minggu. Dan untuk program ke depannya adalah acara Khotmil Qur'an dan santunan anak yatim yang ada di lingkungan sekolah.


Berbagai fakta dan argumen kami ungkapkan. Dan akhirnya kesepakatan pun di dapat. Pengambilan keputusan telah dilaksanakan. Semulanya acara akan dilaksanakan pada hari Sabtu, 23 April 2022, namun saya menyampaikan apakah acara dapat diganti waktunya berhubung pada waktu yang bersamaan saya sedang mengikuti Test PPG.

Akhirnya Kepala Sekolah menyetujui permohonan saya, acara dilaksanakan pada selasa, 26 April 2022 dimulai agak meleset 30 menit dari waktu yang ditentukan 09.00 WIB, berhubung menanti Pak Korwilcam hadir namun setelah mendapat berita bahwa beliau tidak dapat hadir dikarenakan ada kunjungan kerja resmi yang tidak dapat dihindari.


Adapun latar belakang kegiatan ini adalah mengisi momen kegiatan pada bulan penuh berkah ini dengan mengisi kegiatan-kegiatan rohani yang diharap dapat meningkatkan ketaqwaan dan menciptakan generasi pencinta Alqur'an. Sedangkan santunan anak yatim juga merupakan kegiatan rutinitas/Agenda tahunan sekolah kami selama Bulan Ramadhan, saling berbagi sebagai bentuk Empati dan rasa kasih sayang sesama warga sekolah.


Tidak dapat dipungkiri di masa peralihan Pandemi Covid ini untuk menyelenggarakan acara yang tentunya akan mengundang kerumunan, pihak sekolah perlu mempertimbangkan protokol kesehatan. Bersyukurnya di daerah/lingkungan sekolah kami berada di Green Zone, Zona hijau atau kategori aman. Berharap selama kegiatan berlangsung semua dalam keadaan aman dan baik-baik saja.


Berdasarkan latar belakang situasi tersebut, untuk mengatasi dilema dan pengambilan keputusan terbaik maka akan diterapkan 9 langkah pengambilan keputusan.

Adapun langkah-langkah pengambilan keputusan tersebut yaitu :

1. Mengenali bahwa ada nilai-nilai yang saling bertentangan dalam       situasi ini

2. Menentukan siapa yang terlibat dalam situasi ini

3. Kumpulkan fakta-fakta yang relevan dengan situasi ini

4. Pengujian benar atau salah

5. Pengujian paradigma benar lawan benar

6. Melakukan prinsip resolusi

7. Investigasi Opsi Trilema

8. Buat keputusan

9. Lihat lagi keputusan dan refleksikan


Alasan melakukan aksi nyata


Kepala sekolah yang juga merupakan Pengajar Praktik di PPGP ( Program Pendidikan Guru Penggerak ) Angkatan 4 tentunya sangat memahami program lanjutan dari setiap modul per modul, dan pada kesempatan ini masuk pada modul 3 tepatnya 3.1.a.10 Pengambilan keputusan sebagai pemimpin dalam pembelajaran.

Keberadaan kepala sekolah sebagai pengajar praktik sangat membantu saya sehingga dapat berkolaborasi bersama-sama untuk mewujudkan pembelajaran sesuai kebutuhan murid demi tercapainya program Merdeka Belajar.

Oleh karenanya perlu dilakukan pengujian pengambilan keputusan dengan menerapkan 9 langkah pengambilan keputusan sehingga keputusan yang diambil adalah keputusan terbaik, berpihak pada murid, serta dapat dipertanggung jawabkan. Maka pihak sekolah yang terdiri dari Kepala Sekolah, dewan guru, serta komite terlebih dahulu mengadakan rapat koordinasi guna membahas langkah-langkah pengambilan keputusan tentang kegiatan Khatam Qur'an dan santunan anak yatim yang akan diselenggarakan di lingkungan sekolah.

Foto kegiatan pengambilan keputusan dengan kepala sekolah dan rekan sejawat H-2 Bulan Ramadhan.  


Hasil Aksi Nyata

Proses pengambilan keputusan dengan menjawab 9 langkah pertanyaan penuntun berikut :

1. Apa nilai-nilai yang sedang bertentangan dalam studi kasus tersebut ? 

    Individu (dalam hal ini pihak sekolah) lawan masyarakat (wali murid)

2. Siapa yang terlbat dalam situasi tersebut ? 

    Kepala Sekolah, dewan guru ( termasuk saya sebagai Ketupat/Ketua 

    Panitia), Komite Sekolah, murid dan wali murid

3. Apa fakta-fakta yang relevan dengan situasi tersebut ?

* Kegiatan Khatam Qur'an dan santunan anak yatim dilaksanakan di ruang terbuka dan mengundang kerumunan walau berada di zona hijau

* Wali murid  mendukung acara dengan ikut berpartisipasi dalam pengumpulan dana pribadi yang dikoordinasi masing-masing guru kelas

* Para guru juga turut serta berpartisipasi mengumpulkan dana masing-masing guru kelas dan guru bidang study

* Semua guru terlibat dalam kesuksesan acara mulai dari perencanaan, persiapan, dan ikut aktif pada kegiatan

* Mengajak murid untuk ikut berkolaborasi dengan bertugas sebagai MC

* Pihak Komite Sekolah telah dilibatkan dalam proses pengambilan keputusan yang diambil pihak sekolah

* Tetap mematuhi Protokol kesehatan


4. Apakah ada aspek pelanggaran hukum dalam situasi tersebut/uji legal?   Tidak ada tentunya yang menyalahi atuan Hukum 

* Apakah ada pelanggaran peraturan/lkode etik profesi/uji regulasi ?

   Juga tidak ada

*Berdasarkan perasaan dan intuisi anda apakah ada yang salah dalam situasi ini/uji intuisi ? Tidak ada 

*Apa yang anda rasakan bila keputusan anda di publikasikan di halaman depan koran ? Apakah anda merasa nyaman ? 

Sehubungan acara Khatam Qur'an dan santunan anak yatim ini merupakan aset dan kekuatan sekolah yang merefleksikan aksi nyata dan praktik  baik menurut saya So far so good.

* Kira-kira keputusan apa yang akan diambil oleh panutan/idola anda dalam situasi ini ? 

Kepala Sekolah yang menjadi panutan kami di sekolah dan saya sebagai ketua panitia akan mengambil keputusan yang sama dengan yang dikendaki dan disepakati bersama dengan rekan sejawat lainnya.

* Jika situasinya adalah situasi dilema etika maka paradigma mana yang terjadi dalam situasi tersebut ?

Individu lawan masyarakat (Individual vs community)

* Dari 3 prinsip penyelesaian dilema, prinsip mana yang akan dipakai ?

Prinsip peraturan

* Apakah ada sebuah penyelesaian yang kreatif dan tidak terpikir sebelumnya untuk menyelesaikan masalah ini (Investigasi Opsi Trilema)

Para orang tua akan hadir dan dengan rasa terharu, bangga dan bahagia melihat anak-anaknya tampil di panggung menyenandungkan sholawat Nabi, membaca Alqur'an, Tahfidz dan khataman.

* Apa keputusan yang akan diambil ?

Acara Khotmil Qur'an dan santunan anak yatim harus dikemas secara maksimal sebagai bentuk rasa peduli dan tanggung jawab bersama.

* Coba lihat lagi keputusan anda dan refleksikan !

Menurut saya keputusan yang telah disepakati bersama dengan warga sekolah merupakan satu keputusan dari pengambilan keputusan dari satu agenda kegiatan yang sifatnya sangat baik dan mulia. Semoga menjadi lebih baik lagi ke depannya dengan program-program baik dalam menunjang visi dan misi sekolah, menciptakan murid yang memiliki Imtaq (Iman dan Taqwa) dan IPTEK (ilmu pengetahuan dan teknologi)


Tindak lanjut pengambilan keputusan.

Setelah mengadakan rapat dengan kepala sekolah dan rekan guru lainnya yang membahas program khotmil qur'an dan santunan anak yatim, diambil kata sepakat, disusun dan disetujui bersama kepanitiaan, atur strategi, rancang dan laksanakan.

Koordinasi dengan Korwilcam sebagai pejabat di lingkungan setempat agar diketahui dan disetujui dilaksanakan program di sekolah kami dan juga koordinasi dengan Komite Sekolah.

Kemudian masing-masing guru kelas memberikan undangan bagi murid yang khatam qur'an, tahfidz dan undangan anakyatim yang didampingi orang tua masing-masing.

                       Saya selaku Ketupat/Ketua Panitia melaporkan secara singkat pelaksanaan kegiatan

                       Kata sambutan dari   Kepala sekolah, ibu Zainab, S.Pd

             Bapak Ir.Rafid Rizal selaku komite sekolah dalam sambutannya

             Para tamu undangan dan Orang tua murid

             Tradisi budaya Suku Melayu serah terima " Bale " dari orang tua murid kepada pihak sekolah

              Foto bersama dengan anak-anak istimewa dari SDN 105277

              Hafidz/ah dari kelas 1


              Hafidz/ah kelas tinggi didampingi oleh kepala sekolah dan orang tua masing-masing


2. PERASAAN ( FEELING )

Saya merasa senang selaku Ketua Panitia telah berhasil bekerja sama dengan seluruh rekan sejawat dan atas dukungan penuh dari Ibu Kepala Sekolah dengan melaksanakan langkah-langkah pengambilan keputusan bersama warga sekolah untuk mengatasi permasalahan dilema etika yang terjadi di sekolah dengan mengadakan program keagamaan selama Bulan Ramahan dan sebagai puncaknya adalah acara Khataman/Khotmil Qur'an dan santunan anak yatim.

Semua pihak begitu semangat dan antusias mengikuti acara walaupun sedang dalam keadaan berpuasa. Para murid mampu mengisi peran dalam kegiatan tersebut.


3. PEMBELAJARAN ( FINDING )

Pembelajaran yang didapat dari pelaksanaan keseluruhan aksi nyata dengan menerapkan 9 langkah pengambilan keputusan dapat membantu pihak sekolah dan guru dalam mengahadapi situasi dilema etika. Keputusan-kepuitusan yang telah diambil telah melewati tahapan-tahapan pengujian sehingga keputusan yang diambil merupakan keputusan yang terbaik, berpihak kepada murid serta dapat dipertanggung jawabkan.

Pembelajaran tentang pengambilan keputusan sebagai pemimpin dalam pembelajaran pada Modul ini menggunakan 3 prinsip, 4 paradigma dan 9 langkah pengambilan keputusan.


4. PENERAPAN KE DEPAN ( FUTUR
E )

Proses pengambilan keputusan yang telah saya lakukan di sekolah pastinya belumlah sempurna. Still on process menjadi pemimpin dalam pembelajaran yang masih terus belajar dan mengaplikasikannya di kelas dan sekolah. Untuk ke depannya bila menemui kasus dilema etika lagi, saya beserta pihak sekolah akan terus menerapkan 9 langkah pengambilan keputusan dengan lebih baik sehingga kami mampu untuk menganalisa setiap kasus dilema etika yang terjadi di sekolah untuk menghasilkan keputusan yang lebih bijak, berpihak pada murid dan dapat dipertanggung jawabkan.


Pada kesempatan yang baik ini pula, saya selaku CGP (  Calon Guru Penggerak ) menyampaikan sedikit tentang pengambilan keputusan program yang akan saya terapkan di sekolah yaitu GUSI SEHAT Guru Siaga Senyum Bahagia Tulus dan UMATA Ucapkan Maaf dan Terimakasih.

Adapun keputusan saya dalam pengambilan keputusan 2 program ini diharapkan sebagai pendidik mampu dan siap siaga menghadapi murid di segala situasi dan kondisi murid. Teruslah menjadi guru bahagia karena dengan rasa bahagia guru mampu menciptakan murid yang tentunya bahagia juga dan memiliki Budi Pekerti. Tuluslah berbuat dan berbuatlah dengan tulus dengan mengharapkan pendidikan yang berpihak pada murid dapat tercapai kelak mereka mampu mengisi kehidupannya di masa depan kelak sebagai individu maupun sebagai masyarakat.

Maaf dan Terimakasih merupakan 2 kata sangat sederhana 

namun luar biasa ajaibnya, dengan 2 kata sederhana ini mampu menghipnotis diri murid, memotivasi dan meninggalkan perasaan bahagia dan rasa dihargai. Jangan pernah merasa malu dan gengsi untuk mengucapkan Maaf dan Terimakasih.

Semoga saya ke depannya nanti mampu melahirkan murid yang berbudi pekerti baik dan tidak hanya cerdas kognitif. Namun mengharapkan murid yang mampu memiliki bulatnya jiwa manusia yang merupakan hasil dari bersatunya gerak pikiran, perasaan dan kehendak atau kemauan sehingga menimbulkan suatu tenaga.

Terus berproses dan melatih diri dengan melakukan 3 prinsip, 4 paradigma dan 9 langkah pengambilan keputusan, butuh pembiasaan dengan cara " Learning by doing ". 

Saya tidak perlu HEBAT untuk MEMULAI sesuatu namun saya perlu MEMULAI untuk jadi HEBAT.

Semoga dan terimakasih.







 

                                              

Rabu, 20 April 2022

3.1.a.9 KONEKSI ANTAR MATERI - Modul 3.1 Pengambilan keputusan sebagai Pemimpin Pembelajaran

Pratap Triloka yang diciptakan Bapak Ki Hajar Dewantara " Ing ngarso sung tulodho, Ing madyo mangun karso, Tut wuri handayani " yang memiliki arti " Di depan memberi teladan, di tengah membangun motivasi dan di belakang memberikan dukungan " yang dijadikan sebagai asas-asas pendidikan. Bagian dari salah satu semboyan Tut wuri handayani  dijadikan sebagai slogan Kementrian Pendidikan Nasional Indonesia. Semboyan tersebut masih tetap menggema seolah tak lekang oleh zaman dimana seperti kita pahami di tengah derasnya arus perkembangan teknologi digital saat ini peran guru sebagai pemimpin pembelajaran benar-benar dituntut agar mampu mengelola pembelajaran yang berkualitas dengan memanfaatkan seluruh sarana dan prasarana yang tersedia. Guru tidak lagi berperan sebagai orang yang lebih tahu semua dari muridnya namun guru harus mampu menjalin kolaborasi dengan siswa dalam proses pembelajaran. Pembelajaran yang diciptakan harus mampu berpihak pada murid ( Student Centered Learning ).

Di era digital saat ini seorang guru harus mampu mengambil keputusan sebagai pemimpin pembelajaran dengan mengacu pada Patrap Triloka yaitu mampu menjadi teladan, memberi motivasi, dan memberi dukungan kepada muridnya dalam upaya mengembangkan potensi yang dimiliki murid sesuai dengan korat alam dan kodrat zamannya seperti yang dikatakan bapak KHD " Anak-anak hidup dan tumbuh sesuai kodratnya sendiri, pendidik hanya dapat merawat dan menuntun tumbuhnya kodrat itu ".

Peran guru sebagai AMONG yang mampu menjaga, mendidik, dan membina berdasarkan kasih sayang tentunya menuntut guru harus mampu memberikan contoh baik sebagai teladan bagi murid dan di tengah lingkungan masyarakat dengan pembentukan nilai diri. Seorang guru dengan karakter baik mengajarkan murid mereka tentang bagaimana keputusan dibuat melalui proses pertimbangan moral. Keputusan-keputusan yang diambil oleh seorang guru yang memiliki nilai-nilai kebaikan dalam dirinya akan mampu melestarikan nilai-nilai kebaikan di tengah masyarakat melalui murid-murid mereka.

Sebagai seorang pemimpin pembelajaran harus mampu menanamkan budaya positif dengan menggunakan konsep Inkuiri Apresiatif lewat BAGJA ( Buat pertanyaan, Ambil pelajaran, Gali mimpi, Jabarkan rencana, Atur eksekusi ) sebagai pendekatan manajemen perubahan yang kolaboratif daan berbasis kekuatan dalam membantu dalam mengambil keputusan seperti menerapkan disiplin kepada murid, dimana disiplin berbeda dengan hukuman. Untuk membangun sikap disiplin murid guru tidak harus menerapkan hukuman. Ketika disiplin dibarengi dengan hukuman tidak menjamin anak melakukan disiplin dengan sukarela dan ikhlas tetapi semata-mata karena dirinya ingin bersikap disiplin karena merasa takut dengan hukumannya, sehingga ketika sudaho merasa hilang rasa takutnya maka hilang juga lah rasa disiplin dan tidak dilakukan lagi.

Begitu juga dengan penumbuhan budaya positif dengan memberikan reward/hadiah. Ketika sudah tidak ada reward yang diterima maka murid tidak akan disiplin lagi karena kecewa tidak diberikannya lagi reward. Untuk kondisi seperti ini dibutuhkan pengambilan keputusan yang harus berdampak baik pada murid dapat dengan memberikan Apresiasi seperti dengan mengeluarkan ekspresi wajah gembira dan berseru " Wah hebat anak ibu mampu mengerjakan tugas yang ibu berikan, Selamat ya nak, ibu bahagia, ibu yakin anak ibu yang lain pasti akan menyelesaikan tugas " ungkapan-ungkapan tersebut dapat memberikan motivasi bagi murid. Bahkan jangan pernah ragu untuk mengucapkan Maaf dan terimakasih pada murid merupakan satu bentuk penghargaan yang dapat meningkatkan harga diri dan potensi dalam diri yang dapat dikembangkan.

Untuk memudahkan seorang guru dalam pengambilan keputusan yang tepat yaitu keputusan yang berdampak pada terciptanya lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman dengan memiliki kemampuan Coaching ( pembimbingan ). Salah satu model Coaching yang mudah dipahami adalah dengan model TIRTA ( Tujuan, Identifikasi, Rencana aksi, Tanggung jawab ).
" Air mengalir dari hulu ke hilir. Jika kita ibaratkan murid kita adalah air, maka biarlah ia merdeka, mengalir lepas hingga ke hilir. Potensinya anda, sebagai guru memiliki tugas untuk menjaga air itu tetap mengalir tanpa sumbatan ".

Pengambilan keputusan dengan coaching yang merupakan komunikasi efektif dengan memberikan arahan dan beberapa pertanyaan pemantik kepada orang yang dibimbing ( coachee ) agar dapat menyelesaikan masalahnya sendiri dengan memaksimalkan potensi yang ada pada diri coachee.
Dan juga pengambilan keputusan dalam melaksanakan proses pembelajaran dengan memperhatikan Pembelajaran sosial dan emosional (PSE) dengan kerangka CASEL ( Collaborative for Academic, Social and Emotional Learning ) yang terdiri atas kesadaran diri ( pengenalan emosi ), pengelolaan diri ( dan fokus), kesadaran sosial (empati), kemampuan berinteraksi sosial ( Resiliensi) dan pengambilan keputusan yang bertanggung jawab.

Seorang guru harus mampu mengambil keputusan dalam melakukan coaching tidak hanya kepada murid ataupun rekan sejawat dapat membantu murid dalam menggali potensi dan mengembangkannya dengan berbagai strategi yang disepaati bersama. Begitu pun ketika murid memiliki masalah maka guru dapat menghantarkan murid untuk menemukan solusi untuk memecahkannya dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan yang mengarahkan murid yang bersifat sugestif dan reflektif. Pada akhirnya murid dapat menemukan sendiri cara menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi dengan mengaplikasikan 
identifikasi masalah, mendengarkan aktif, dan memberikan pertanyaan-pertanyaan yang sifatnya sugestif dan reflektif, misalnya apa saja yang sudah dilakukan ? Apa saja hambatan selama yang pernah dialami ? Apa solusi-solusi yang sudah dipikirkan ?  Hal-hal apa yang akan dilakukan untuk mengantisipasi hambatan ?

Sebagai pemimpin pembelajaran dalam pengembangan sekolah dengan konsep pengambilan keputusan yang dibutuhkan baik sebagai guru ataupun dalam kehidupan sehari-hari  selain di sekolah, guru dituntut untuk mengetahui tahapan langkah pengambilan keputusan.
Dalam pengambilan keputusan kita sering dihadapkan pada 2 situasi yaitu situasi dilema etika dan situasi bujukan moral. Dilema etika adalah situasi yang terjadi  jika seseorang harus memilih diantara 2 pilihan dimana 2 pilihan tersebut secara moral benar namun bertentangan ( Benar vs benar ) sedangkan bujukan moral adalah situasi yang terjadi jika seseorang harus membuat keputusan antara benar atau salah ( Benar vs salah ).

Ketika guru dan murid menghadapi situasi dilema etika , maka akan ada nilai-nilai kebajikan mendasar yang bertentangan. Secara umum ada 4 paradigma  yang terjadi pada situasi dilema etika yaitu :
1. Individu lawan masyarakat ( Individual vs community )
2. Rasa keadilan lawan rasa kasihan ( Justice vs mercy )
3. Kebenaran lawan kesetiaan ( Truth vs loyalty )
4. Jangka pendek lawan jangka panjang ( Short term vs long term )
Dalam pengambilan keputusan dengan mengikuti 3 prinsip pengambilan keputusan, 4 paradigma dan 9 langkah pengambilan keputusan yang merupakan unsur/faktor untuk memastikan keputusan yang diambil benar dan tepat sasaran ketika menghadapi suatu dilema etika atau bujukan moral .

Dengan pengambilan keputusan yang tepat tentunya akan berdampak pada terciptanya lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman merupakan harapan sebagai seorang pemimpin pembelajaran harus mampu dan terampil mengambil keputusan yang tepat sehingga akan tercipta lingkungan yang diharapkan.

Menjadi seorang pemimpin yang dituntut mampu mengambil keputusan yang berdampak tentunya menghadapi kesulitan-kesulitan dalam pengambilan keputusan terhadap kasus-kasus dilema etika di lingkungan sekolah antara lain dipengaruhi adanya perbedaan budaya, nilai-nilai dan prinsip hidup yang mendasari setiap individu. Namun ibutuhkan keberanian dan kepercayuaan diri untuk menghadapi konsekuensi dan implikasi dari keputusan yang kita ambil karena tidak ada keputusan yang mengakomodaasi seluruh kepentingan para pemangku kepentingan. Sehingga diperlukan kejelasan visi dan misi, budaya dan nilai-nilai yang dianggap penting di sekolah agar dapat menjadi acuan dalam pengambilan keputusan.

Sehingga seperti refleksi filosofi pendidikan KHD adalah murid merdeka dan merdeka belajar dengan pengaruh pengambilan keputusan tepat dan efektif bagi diri kita sebagai pemimpin pembelajaran agar ercipta lingkungan belajar yang positif, kondusif, aman dan menyenangkan. Dalam hal ini kemerdekaan belajar murid adalah hal yang utama dengan mewujudkan dan menerapkan pembelajaran berdiferensiasi berdasarkan minat, gaya belajar dan kesiapan murid dan juga pembelajaran sosial emosional dan menerapkan teknik coaching.

Sebagai seorang pemimpin pembelajaran dalam mengambil keputusan dapat mempengaruhi kehidupan atau masa depan murid-muridnya haruslah cakap yang secara langsung akan menumbuhkan nilai-nilai positif dan karakter baik pada diri  murid ketika menghadapi dilema dalam kehidupannya yang akan mempengaruhi kehidupan atau masa depan murid.

Sebagai kesimpulan bahwa pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran dengan modul-modul yang telah dipelajari merupakan satu kesatuan yang tidak dapat terpisahkan untuk memerdekakan murid dalam belajar, sebagaimana dijelaskan Ki Hajar Dewantara bahwa pendidikan bertujuan menuntut segala proses dan kodrat/potensi anak untuk mencapai sebuah keselamatan dan kebahagiaan belajar, baik untuk dirinya sendiri, sekolah maupun masyarakat.

Dalam melaksanakan proses pendidikan, pendidik dalam hal ini guru harus mampu melihat dan memahami kebutuhan belajar muridnya serta mampu mengelola kompetensi sosial dan emosional yang dimiliki dalam mengambil sebuah keputusan sebagai pemimpin dalam pembelajaran.               ( Foto Kegiatan diambil sebelum Bulan Ramadhan )

              Kolaborasi antara guru dan murid untuk menghasilkan karya sebagai pemimpin dalam pembelajaran.




Jumat, 25 Maret 2022

Perjalanan Panjang PPGP ( Program Pendidikan Guru Penggerak )

Hampir memasuki Lokakarya 4 PPGP( Program Pendidikan Guru Penggerak ) angkatan 4 Kabupaten Deli Serdang, ujian dan tantangan s makin nyata dan luar biasa sebanding dengan ilmu yang didapat. Dimulai dari Tahap awal pendaftaran atau unduh CV, pengisian Essay, Test bakat Skolastik, Unggah RPP ( Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ), Simulasi mengajar dan diakhiri dengan wawancara, dimana setiap tahapan-tahapan itu dilalui dengan penantian hasil, dan Alhamdulillah atas izin Allah SWT, support keluarga, kepala sekolah, murid dan rekan sejawat, setiap pengumuman hasil yang selalu dikirim lewat SIMPKB selalu tertulis EURIAH LAMANI, selamat anda lulus di tahap unduh berkas, Pengisian Essay sampai di tahapan akhir. Dan akhirnya dapat bernapas lega ketika mendapatkan Email masuk dari Kemdikbud dan bersiap-siap perang mengikuti PPGP selama 9 bulan, sungguh luar biasa angka nyaris sempurna untuk sebuah perjuangan. Diibaratkan seorang ibu yang sedang mengandung ketika 9 bulan berharap melahirkan anak dalam keadaan sempurna dan dapat membanggakan banyak orang, mandiri,berguna dan bermanfaat kelak pada masa depannya nanti.
Demikian tamsilan seorang CGP ( Calon Guru Penggerak ) sebagai agen perubahan yang diharapkan kelak sebagai pemimpin pembelajaran yang memiliki karakter berbudi pekerti luhur dan memiliki nilai-nilai sebagai seorang Guru Penggerak yaitu Mandiri, Inovatif, Reflektif, Kolaboratif dan Berpihak pada murid dengan tujuan akhir terciptanya Murid Merdeka dan Merdeka Belajar berdasarkan Profil Pelajar Pancasila yaitu :
1.Beriman, bertaqwa pada Tuhan YME dan berakhlak mulia
3. Mandiri
4.Bernalar kritis
5. kreatif
6.Bergotong royong
7.Berkhebinekaan global

Lewat PPGP ini membangunkan saya membelalakkan mata saya, oh ternyata seperti ini idealnya kita bersikap kita murid dan rekan sejawat kita di kelas dan sekolah.
Kembali pada Refleksi Filosofis Pendidikan menurut Bapak Pendidikan Nasional KI Hajar Dewantara, yang terkenal dengan semboyan Ing Ngarso Sung Tulodho Ing Madyo Mangun Karso. Semboyan ini sudah lama saya mengetahuinya namun saya tidak memahami makna yang tersirat di dalam semboyan itu.

Seorang pendidik diibaratkan petani, yang hanya dapat menuntun tumbuh kembangnya padi, memperhatikan kesuburan tanah, memberi pupuk, meemberi air, menghalau binatang-binatang dan hama yang akan merusak padi tersebut, petani mengharapkan hasil padi yang paripurna sehingga selalu merawat pertumbuhan padi.
Begitu banyak ilmu yang saya peroleh dari CGP ini terutama bagaimana kita memenuhi proses pembelajaran di kelas yang terkadang kita masih menyimpang yaitu guru datang, menerangkan dengan metode ceramah, mengharapkan murid duduk manis, diam dan terpaku mendengarkan panjang kali lebar ceramah atau bahkan Omelan bapak/ibu guru di kelas. Tanpa kita memahami apakah diam murid kita itu adalah penuh dengan tekanan, diam karena terpaksa, takut dihukum, duduk diam tapi pikiran kesana kemari bermain di kepala karena ketika sang penguasa kelas " GURU " tiba-tiba bertanya dan murid shock,kaget,terperanjat,terperangah dengan mimik wajah yang tegang, aduuuh...apa ya, mmm...MMM sambil garuk-garuk kepala.

Bapak/ibu guru let's out from comfort zone, and let's out of the box. Guru kaku tak kan laku. Mari rangkul dan gandeng tangan murid karena mereka adalah mitra guru. Murid berharap Belajar datang ke sekolah artinya biarkan murid berinovasi lewat karya mereka masing-masing karena kembali menurut Bapak KHD Ki Hajar Dewantara, perlakukan anak sesuai kodrat alam dan kodrat zaman. Setiap anak adalah unik, setiap anak membawa karakter nya masing-masing. Sesungguhnya tidak ada murid yang bodoh yang ada hanya mereka belum siap untuk belajar, tidak ada murid yang bodoh yang ada hanya kita para guru terlalu besar berharap untuk mendapatkan produk atau hasil murid dengan nilai murid yang ada di kertas. Sementara untuk kelanjutan masa depan murid dibutuhkan realitas kemampuan di lapangan yang mendukung.

Masih lebih kurang 5 bulan lagi perjalanan menuju GURU PENGGERAK, berdoa dan berharap kepada Allah SWT selalu menganugerahkan saya dan teman-teman CGP seluruh Indonesia karena ini merupakan Best Program dari Mas Mentri Nadiem Makarim yang merupakan Episode ke 5 yaitu Guru Penggerak.
Banyak positive impact yang saya peroleh sebagai CGP, di awal-awal pendaftaran saya sering berselancar di Kanal YouTube mencari informasi seputar pendidikan guru Penggerak. Saya mencoba menganalisa sendiri dan membuat program diri sendiri, bahwa di dalam PPGP ini dari awal menuntut konsentrasi dan kemampuan Literasi tingkat tinggi. Mulai dari pengisian Essay, dituntut dan ditantang kemampuan berpikir, menulis, mengolah kata menjadi rangkaian kalimat yang dapat mensugesti pembaca, karena tidak tanggung-tanggung sampai 10.000 karakter yang kalau tidak pas sesuai permintaan kata maka sistem tidak akan dapat lanjut.
Walau SEPATU ( Separoh tua ) saya hendak menjadi ULAMA ( Usia lanjut masih aktif ), saya terus mencari informasi dan ilmu dari Internet, sampai pada satu masa Allah mempertemukan saya dengan seorang yang juga sudah tidak muda lagi namun MashaAllah luar biasa prestasi dan sangat sangat Low Profile dan semangat berbagi nya so amazing. Seorang Penulis, Blogger, Guru, Motivator. Inisiator, Mentor dan predikat lain seorang Bapak Wijaya Kusumah atau akrab disapa OmJay.
Salam hormat dan salut buat OmJay, sehat selalu OmJay, semoga ilmu yang Bapak beri secara cuma-cuma yang hanya lewat dunia Maya, lewat Zoom dan Group WA seperti kelas Menulis, Kelas Belajar Berbicara, English for teachers, Blogger dan masih banyak komunitas ilmu bermanfaat yang Bapak inisiasikan bagi kami sehingga Bapak menularkan virus baik sampai menelurkan penulis,pembicara,blogger terkenal lainnya, semoga menjadi ladang pahala bagi Omjay dan tim.

Lewat Kelas menulis itu memudahkan saya dalam pengisian Essay pada masa pendaftaran guru Penggerak. Dan kembali keahlian literasi dituntut pada setiap Modul dimana ada soal di dalam soal dan semua harus secara tertulis lewat LMS dan juga unggah tugas dalam bentuk digital. Pendidikan mandiri yang sungguh sangat melelahkan dan menyita waktu. Bagi para CGP berburu dengan waktu dan jaringan sudah sangat lekat dengan kami sampai di perjalanan menuju 4 bulan.
Tidur tengah malam pun sudah menjadi makanan kami. Semoga selalu diparingi kesehatan Gusti Alloh.

Ingin tahu keseruan cerita dan pengalaman PPGP, yuk bapak/ibu guru hebat daftarkan diri ke Guru Penggerak Angkatan 7, biar bapak/ibu guru punya cerita dan pengalaman sedih,gembira,bingung, heboh,stuck, sebagai pejuang centang biru.

Mari terus berkarya, semoga bahagia pada akhirnya.

Bala bantuan bala tentara
Selamatkan bumi alam semesta
Dengan refleksi Bapak Ki Hajar Dewantara
Semoga dapat diaplikasikan secara nyata

Aku tersenyum aku tertawa
Aku menangis bukannya munafik
Mari ciptakan murid dan guru bahagia
Rawat dan tumbuh peserta didik


SALAM GURU PENGGERAK


Rabu, 26 Januari 2022

 REFLEKSI PEMIKIRAN KI HAJAR DEWANTARA






 

 

Ketika mengikuti Program Pendidikan Guru Penggerak ( PPGP ) Angkatan 4 Kabupaten Deli Serdang Sumatera Utara pada materi Modul 1 mengupas tuntas tentang Refleksi Filosofis Pendidikan Nasional Ki Hajar Dewantara. Semboyan beliau yang terkenal yaitu In Ngarso Sung Tulodho, Ing Madyo Mangun Karso dan Tut Wuri Handayani  yang memiliki arti di depan memberikan keteladanan, di tengah - tengah memberikan motivasi dan  semangat , di belakang memberikan dorongan.  d

Semboyan ini memberikan teladan bahwa seorang guru harus menjadi teladan, sebagai Role Model yang baik bagi peserta didik untuk dapat memotivasi murid memiliki tujuan yang kuat dan bersama-sama mendorong murid berkembang dan memiliki potensi yang dapat dimanfaatkan untuk kelangsungan hidup di masa depan.

Tujuan Pendidikan menurut KHD ( Ki Hajar Dewantara )yaitu menuntun segala kodrat yang ada pada anak/murid agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi - tingginya baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat.

Guru diibaratkan sebagai petani yang menuntun tumbuh kembangnya padi dengan memperbaiki kondisi tanah, memelihara tanaman padi, memberi pupuk dan air, membasmi ulat atau jamur yang mengganggu hidup tanaman padi. Apa yang ditanam sang petani maka akan memetik hasil yang ditanam tergantung bagaimana cara kita menanam dan merawatnya akan mempengaruhi apa yang akan kita petik/hasilkan.

Setiap anak/murid adalah unik. Masing - masing dengan karakter  yang berbeda. Oleh sebab itu setiap guru harus dapat menjadi guru among, mendidik dengan tulus dan penuh kasih sayang sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan murid sehingga dapat mengembangkan potensi dan kemampuan diri .

Selanjutnya Bapak KHD juga menerapkan bahwa dalam menuntun kodrat anak harus disesuaikan dengan kodrat alam dan kodrat zaman. Kodrat alam adalah kondisi lingkungan dimana anak didik itu berada baik secara budaya maupun kondisi dan letak geografisnya. Sedangkan kodrat zaman adalah kondisi zaman yang dihadapi oleh anak didik. Seperti di masa Pandemi saat ini dimana mau tidak mau suka tidak suka seluruh guru dan siswa harus memiliki tingkat kemampuan tekhnologi yang tinggi dan adaptif  sesuai dengan keterampilan Abad 21.

Dalam menerapkan metode pembelajaran secara Daring/dalam jaringan  dimana dunia ada di dalam genggaman oleh sebab itu harus bijak dalam memilah dan memilih semua sumber ilmu yang tidak bertentangan dengan budaya dan kearifan lokal bangsa.


Dari gambaran refleksi pemikiran Bapak KHD yaitu Student Centered Learning, pembelajaran yang berpihak pada murid. Menempatkan murid sebagai Subjek bukan Objek, memberikan kesempatan untuk dihargai, didengar pendapatnya dan memberikan ruang dan waktu untuk mengeluarkan eksperimen - eksperimennya bukan hanya sebagai pendengar sejati dari ceramah - ceramah sang guru. Mari kita para guru membuka hati untuk murid, kita menjadi pendengar yang baik untuk murid - murid kita karena sejatinya mereka ingin berbicara untuk dimengerti bukan selalu untuk dipersalahkan dan tidak diberi kesempatan untuk membela diri.

" Bebas dari segala ikatan dengan suci hati mendekati sang anak, tidak meminta sesuatu untuk hak melainkan berhamba pada anak " ( KHD )

Kata berhamba disini merupakan mengandung makna kiasan atau leksikal yang tidak ada korelasi nya dengan Sang Maha Pencipta karena sesungguhnya semua manusia hanyalah menghambakan dirinya hanya kepada yang Maha Esa, Allah SWT, Tuhan YME. Kata berhamba/menghamba disini berarti  bahwa dalam mendidik segala sesuatunya selalu mengutamakan kepentingan murid, yang menjadi prioritas adalah kepentingan murid. 

Dalam mendidik, kita sebagai guru, apa pun yang kita kerjakan adalah hasil akhir yang harus dipertimbangkan apa dampaknya pada murid kita, baik atau buruk. Dengan kata lain program apa pun yang kita para guru lakukan haruslah berpihak pada murid.

Demikian juga dengan kata Abdi Dalem yang dibuat penulis untuk nama web di Blog penulis hanya mengutip dari kamus Bahasa Jawa yang berarti seseorang yang memiliki peran dan andil penting dalam suatu urusan. Kita lihat para Abdi Dalem yang ada di Kraton Solo dan Jogja tidak dapat kita pandang sebelah mata akan fungsi dan tanggung jaawabnya bagi Raja dan Ratu di Kraton. 

Demikian ungkapan Guru sebagai Abdi Dalem, semoga menjadi ladang amal bagi para guru yang tidak pernah lelah untuk mendidik dan membentuk karakter para peserta didik dengan tulus,ikhlas dan penuh kesabaran. Semoga Allah SWT, Tuhan YME mencatat seluruh kebaikan kecil para guru yang akan menolong para guru di hari akhir kelak.

Semoga tercapai peserta didik dengan profil pelajar pancasila dan setiap orang menjadi guru dan setiap rumah menjadi sekolah. Dan berharap akan tercipta kolaborasi di lingkungan sekolah sehingga menjadi upaya perbaikan yang berkesinambungan dalam mewujudkan Murid Merdeka Belajar dan Sekolah Merdeka Belajar. Murid Merdeka Belajar disini bukan berarti merdeka dalam arti kebablasan, seenak hati dan semaunya saja murid mau belajar atau tidak namun murid merdeka adalah murid yang memiliki tujuan dalam pembelajarannya, berekspresi dengan caranya sehingga dirinya merasa nyaman, senang, tidak terpaksa tetapi tetap merasa dihargai, dan terjadi komunikasi dua arah antara murid sebagai subjek belajar dengan guru di sekolah. Dan sekolah Merdeka Belajar berarti sekolah yang mendiptakan kolaborasi belajar antara kepala sekolah, guru, orang tua dan murid untuk mengikuti beragam program belajar dari sekolah yang mewujudkan keberpihakan pada murid.

          Dengan demikian peran  guru penggerak sangatlah diharapkan memberi sinar pencerah-

          an bagi wajah baru dunia pendidikan yang selalu tergerak, bergerak dan menggerakkan.

          Guru penggerak adalah guru yang mampu menjadi  contoh bagi murid, guru lain dan 

          komunitas sekolah yang terus berinovasi, bergerak untuk mengedukasi dan meningkatkan

          potensi tidak hanya untuk diri sendiri melainkan untuk murid, rekan guru lain dan stake

          holder pendidikan. Terus bergerak melakukan perubahan kebaikan, berbuat walau peru-

          hannya tampak kecil, " Apa pun perubahan kecil itu jika setiap guru tergerak dan berge-

          rak melakukannya secara serentak, kapal besar bernama Indonesia ini pasti akan berge-

          rak " ( Anwar Nadiem Makarim )               

    




Sabtu, 15 Januari 2022

 AKU DAN MIMPIMU

          

Aku tak pernah mengenalmu

Bahkan aku tak pernah mengharapkanmu

Ketika kau diantar oleh ibumu

Datang ke sekolah pada saat itu

Barulah aku tahu

Bahwa kamu mengharapkanku

Mari bersama bergandengan tangan duhai muridku

Kan kutunjuk langit biru

Kejar masa depanmu selalu

Teruslah melaju menuntut ilmu


Jalan terjal penuh berbatu

Angin bertiup melenakan kantukmu

 Daun pun berguguran tak mau tahu

Bangkit dan bangun dari mimpimu

Kau adalah guru bagi dirimu

Aku hanya seorang guru palsu

Walau  palsu tapi aku punya mutu

Ya... aku kan terus membayangimu

Yang terus bermunajat pada ROBB ku


Berhenti merasa kamu begitu kecil muridku

Kamu adalah alam semesta yang bergembira dan tidak semu

Di mana pun kamu berada, jadilah jiwa di tempat itu

Kucurahkan kasih dan sayangku

Aku mencintaimu seperti bulan dan bintang selalu menyatu

Aku mencintaimu seperti akar pohon yang beradu

Allah kan mengijabah semua cita dan mimpimu

Bermimpilah dalam hidup, jangan hidup dalam mimpi meragu

Biarkan bulir - bulir keringat lelahku

Membangun sosok yang tangguh tanpa jemu



ERLANI_150122



Sabtu, 08 Januari 2022

PROGRAM PENDIDIKAN GURU PENGGERAK ANGKATAN 4 KAB.DELI SERDANG SUMATERA UTARA

1.4.a.10.2 AKSI NYATA - BUDAYA POSITIF - FORUM BERBAGI AKSI NYATA ( EURIAH LAMANI, S.Pd, CGP ANGKATAN 4 KAB.DELI SERDANG SUMATERA UTARA )

 BUDAYA UMATA ( UCAPKAN MAAF DAN TERIMAKASIH ) DAN MENCIPTAKAN FUN LEARNING DENGAN SISTEM OUTDOOR CLASSROOM ( BELAJAR DI LUAR KELAS ) DI KELAS 1 SDN 105277 HAMPARAN PERAK


A. LATAR BELAKANG

1. Mewujudkan budaya positif untuk
    Kelas rendah, kelas 1 Sekolah 
    Dasar sudah harus dimulai    
    dengan hal - hal sederhana.
2. Menciptakan suasana kelas yang
    menyenangkan walau di masa
    Pandemi.
3. Belajar dimana saja, menyatu 
    dengan alam karena dari alam
    banyak kita temukan materi
    pembelajaran agar peserta
    didik menjadi aktif dan kreatif.
4. Mengajar dengan hati Pulihkan 
    pendidikan.

B. DESKRIPSI AKSI NYATA

Pengaplikasian budaya positif mengucapkan " Maaf " dan " Terimakasih " di sekolah dan kelas untuk semua warga sekolah sangat perlu untuk diperhatikan dan di wujudkan dalam aksi nyata sehari - hari, baik antara kepala sekolah dengan para guru-guru, guru dengan orang tua,guru dengan murid dan murid dengan murid. Mengucapkan maaf dan terimakasih merupakan satu bentuk nyata menunjukkan rasa simpati dan empati antar warga sekolah dan merupakan bentuk memanusiakan manusia.

Dalam menjalani kehidupan, tidak ada seorang pun yang luput dari kesalahan, jangan ragu,malu dan gengsi untuk meminta maaf. Dengan meminta maaf berharap suasana menjadi netral kembali tanpa ada ketersinggungan dan terciptalah kondisi kerja dan kelas yang sehat lahir dan bathin, penuh bahagia.

Begitu juga dengan ucapan terimakasih merupakan satu bentuk apresiasi penghargaan kepada kepala sekolah, guru, orang tua dan peserta didik. Sama halnya dengan pembiasaan-pembiasaan kecil dan sederhana yang harus dimulai dari kelas paling dasar yaitu kelas 1 SD.

Maaf dan terimakasih merupakan dua kata yang menghipnotis dan dapat memotivasi orang lain untuk berbuat lebih baik.

Teaching is touching, sentuh hati sang anak agar dapat menciptakan vibrasi dan aura bahagia terpancar dari diri sang anak sehingga proses pembelajaran di kelas dapat terbina seperti yang diharapkan.
Pembelajaran yang menyenangkan dengan belajar dari alam.

Seumpama zaman Sekolah kita dahulu, mengapa siswa/i akan berteriak gembira ketika pelajaran olahraga, mereka akan berbaris di halaman, dengan memakai setelan baju olahraga. Artinya semua peserta didik membutuhkan satu ruang, satu area dalam mendukung Dimensi pendidikan karakter yaitu :
1.Olah hati, menyangkut Etika, yaitu
    siswa yang memiliki kerohanian
    mendalam, beriman dan bertaqwa

2. Olah pikir, menyangkut Literasi, 
    sebagai keunggulan akademis 
    sebagai hasil pembelajaran dan
    pembelajar sepanjang hayat

3. Olah rasa, menyangkut Estetika,
     mencakup integritas moral. rasa
     berkesenian dan berkebudayaan

4. Olah raga, menyangkut kinestetik
    menjadikan peserta didik yang 
    sehat dan mampu berprestasi
    aktif.

Dan tujuan pendidikan yang paling mendasar menurut Ki Hajar Dewantara yaitu Student Centered Learning, Pendidikan yang berpihak pada murid, mendidik murid sesuai kodrat alam dan kodrat zaman. Semoga tercapai Ing Ngarso Sung Tulodho, Ing Madyo Mangun Karso Tut Wuri Handayani ( Memberikan teladan, Membangun Semangat dan Memberikan dorongan bagi tumbuh kembang anak )
Outdoor Classroom, belajar diluar kelas, menyatu dengan alam.

C.TOLAK UKUR

Terciptanya rasa aman,nyaman dan bahagia bagi semua warga sekolah.
Anak senang, guru tenang, orangtua bahagia.

Ketika orangtua sudah bahagia melihat koneksi kasih sayang yang dicurahkan oleh Sang guru maka orangtua dengan sendirinya tergerak untuk membantu dan ikut peduli untuk kenyamanan belajar putra-putri mereka.
Foto penyerahan 2 set kipas angin dan makan dan minum sehat yang diserahkan orangtua murid.
Dukungan dari orang tua sangat membantu proses belajar mengajar yang dilaksanakan di sekolah dan kelas untuk meningkatkan hubungan secara emosional antar murid,guru dan orang sehingga terbina suasana akrab dan penuh kasih sayang di kelas yang dapat dilanjutkan di rumah karena sejatinya anak memiliki waktu yang lebih panjang dengan keluarga masing-masing di rumah.

D.LINIMASA

Jangan berbangga hati dengan julukan Guru Penggerak, karena masih ada embel-embel huruf C di depannya yang berarti Calon. Berharap penuh dengan segala ikhtiar dan doa selama mengikuti proses pembelajaran panjang ini selama 9 bulan dapat melahirkan sosok seorang Guru Penggerak, yang terus tergerak, bergerak dan menggerakkan semua ilmu dari program pendidikan guru Penggerak yang harus diaplikasikan di sekolah dan kelas dengan menerapkan budaya positif sebagai Aset kekuatan diri dan kekuatan seluruh warga komunitas sekolah serta stakeholder pendukung.
Berbuatlah walau perubahan itu kecil. Semua yang kita lakukan kecil dan sederhana menurut kita semoga berbuah manis dan memberikan dampak besar bagi orang lain terutama bagi seluruh peserta didik kita.
Panduan dalam penerapan budaya positif akan berkaitan dengan pendekatan positif, budaya sekolah,kontrol guru, murid berkarakter, disiplin positif dan kesepakatan kelas.

E.DUKUNGAN YANG DIBUTUHKAN

Dukungan atau support secara abstrak dan nyata tentunya merupakan satu link kebaikan yang diharapkan dari semua pihak yang terkait langsung ataupun tidak langsung di satuan sekolah kita.Dukungan internal dan Eksternal tersebut adalah :
1.Pimpinan/Kepala Sekolah
2.Seluruh guru 
3.Penjaga sekolah
4.Komite Sekolah
5.Orangtua yang tergabung dalam Paguyuban kelas/Sekolah
6.Stakeholder Pendidikan
7.Masyarakat di lingkungan sekolah

Semua elemen diatas diharap dapat membantu dan mendukung program sekolah dalam menerapkan budaya positif di kelas dan sekolahsehingga tercipta manusia Cendekia generasi penerus bangsa yang berkarakter dengan profil Pelajar Pancasila.

F. HASIL DARI AKSI NYATA

Where there is a will there is a way, dimana ada kemauan,  disitu ada jalan. Dalam melakukan aksi nyata dalam penerapan budaya positif di kelas dan sekolah tentunya menghadirkan Atmosfir/suasana baru bagi siswa dan seluruh warga sekolah, wajah bahagia, senyum yang selalu terpancar sehingga membuat semangat bagi para pendidik untuk berkolaborasi dengan para peserta didik penuh kebahagiaan tanpa ada unsur paksaan. Sehingga pada akhirnya visi dan misi sekolah perlahan namun pasti dapat terwujud, Semoga.

G.PEMBELAJARAN YANG DI DAPAT

Menanamkan budaya positif dalam pembelajaran bermakna akan melahirkan dampak positif kepada murid dengan berkarakter baik. Membangun sikap disiplin, saling menghargai manusia dan alam.

Menghargai kesepakatan kelas yang telah disepakati bersama, seperti tidak malu dan sungkan untuk mengucapkan maaf. Dan terimakasih merupakan satu bentuk reward penghargaan kepada murid yang telah berhasil melakukan satu kebaikan dan prestasi dengan makna tersirat di dalamnya ucapan selamat, sebagai ganti hadiah, karena ketika kita sudah tidak memberikan reward berupa hadiah maka murid tidak akan mau melakukan disiplin kelas dan sekolah dan murid akan kecewa.

Budaya positif akan terlaksana dengan baik jika dilakukan dengan konsisten dan akan menjadi pembiasaan bagi semua warga sekolah. Walaupun belum maksimal namun dengan niat untuk mengadakan perubahan ke arah yang lebih baik lagi, semua guru, kepala sekolah dan seluruh komunitas sekolah berkolaborasi dan bertanggung jawab demi tercapainya budaya positif di sekolah.

H.RENCANA PERBAIKAN UNTUK MASA MENDATANG

Sebagai seorang pendidik yang menjadi pemeran utama, Role Model bagi murid harus dapat memberikan contoh, suri teladan yang baik agar dapat di gigi dan di tiru semua kebaikan-kebaikan yang dilakukan sehingga penerapan budaya positif dapat terlaksana secara dua arah.
Evaluasi nyata dan refleksi diri secara kontiniu menuju perbaikan yang lebih lagi dalam pencapaian aksi nyata budaya positif di kelas dan sekolah.

Terus menggali ilmu di program pendidikan guru penggerak yang nantinya sebagai pemimpin pembelajaran yang dapat mengaktualisasikan kepada rekan sejawat di sekolah dan rekan guru lainnya, terutama dalam penerapan budaya positif di sekolah.
Fun learning, menciptakan pembelajaran yang menyenangkan bagi murid agar tercipta kreativitas murid. Kedekatan hubungan secara emosional antara guru dan murid sangat dibutuhkan agar muncul rasa percaya diri murid.
Sehingga tujuan pendidikan yaitu siswa mampu mengembangkan kompetensi sehingga mereka dapat menalar, menjadi pribadi mandiri yang mampu ujian bermakna dan kelak siap untuk mengatasi tantangan dalam kehidupan.
Hal tersebut juga merupakan pembudayaan aksi nyata dalam penerapan budaya positif di sekolah.
Bergerak dengan hati, pulihkan Pendidikan. Teruslah tergerak, bergerak dan menggerakkan mencapai perubahan baik, berbuat lah walaupun perubahannya tampak kecil, " Apapun perubahan kecil itu jika setiap guru melakukannya secara serentak, kapal besar bernama Indonesia ini pasti akan bergerak " ( Anwar Nadiem Makarim)

Terimakasih dan Salam Guru Penggerak


         

Senin, 06 Desember 2021

Tekhnik Promosi buku


Bismillahirrohmanirrahim
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarokatuh

Senin, 6 Desember 2021 merupakan malam ke 28 kelas Belajar Menulis bersama PGRI.
Kelas dimulai dengan pembacaan Surah Al.Fatihah dipandu oleh Bapak Dail Ma'ruf selaku moderator dan Bapak Akbar Zainuddin sebagai Narasumber dengan membawakan tema TEHNIK PROMOSI BUKU.

Bapak Akbar seorang penulis yang buku nya begitu Best Seller yang berhasil cetak sampai 55.000 eksemplar dan tembus cetakan 13.
Buku Man Jadda Wa Jadda merupakan buku perdana beliau dan langsung meroket di titik Best Seller.

Kemudian buku tersebut disempurnakan menjadi satu buku yang berjudul The Power Of Man Jadda Wa Jadda.

Pada kesempatan malam ini Bapak Akbar memberikan panduan bagaimana menulis dalam 180 hari yang materinya diambil dari buku karya beliau sendiri yaitu UKTUB, dimana dalam buku ini berisi tentang panduan menulis dari dasar dan terdapat 150 alamat Penerbit yang dapat menjadi referensi bagi New Comer dalam dunia Tulis Menulis.


https://youtu.be/lZhAixv86wA

Link diatas merupakan tutorial dari Narasumber berisi tentang panduan/tehnik memasarkan buku dan segala pernak-perniknya.

10 menit berlalu, Sang Moderator memberi waktu untuk menyimak YouTube dari Bapak Nara Sumber.

STRATEGI PEMASARAN BUKU

Strategi pemasaran, termasuk buku terdiri dari empat hal, yang biasa disebut sebagai 4P yaitu :
1. Product  Strategic( Strategi Produk )
2. Price Strategic ( Strategi harga )
3.Place of Distribution ( Tempat pendistribusian)
4.Promotion Strategic ( Strategi pemasaran)

Sebelum kita bahas empat strategi di atas, yang perlu kita lakukan bahkan sebelum menulis adalah menentukan target audiens atau pembaca kita siapa. Karena strategi untuk anak-anak tentu saja berbeda dengan strategi untuk remaja, demikian juga untuk orang tua. 

STRATEGI PRODUK.

Ini sebenarnya lebih banyak menjadi tanggung jawab penerbit. Kita sebagai penulis lebih banyak memberikan masukan kepada penerbit siapa target pembaca kita dana apa kebutuhan mereka terhadap buku kita. 

Dengan demikian, konsep buku yang akan diterbitkan nanti menyesuaikan dengan kebutuhan dari target audiens. 

STRATEGI HARGA. 

Menentukan harga buku juga biasanya menjadi tanggung jawab penerbit. Pada dasarnya penentuan harga buku, ada dua strategi. Pertama, adalah harga buku secara umum. Dan Kedua adalah buku dijual dengan harga premium (lebih mahal dibandingkan buku biasa).

Harga buku bisa dijual lebih mahal jika mempunyai nilai tambah dibandingkan dengan buku-buku yang lain. Misalnya hard cover, ditambah bonus-bonus (voucher seminar, workshop, dan lain-lain)

STRATEGI DISTRIBUSI

Distribusi secara umum dibagi menjadi dua: distribusi tradisional dan distribusi non tradisional. Distribusi tradisional adalah melalui toko-toko buku, baik toko-toko buku jaringan nasional maupun toko buku lokal. 

Sedangkan distribusi non tradisional, di antaranya adalah: 
1. Melalui MLM (Multilevel Marketing)
2. Melalui Penjualan Langsung
3. Melalui Marketplace/e-Commerce (Lazada, Bukalapak, Tokopedia, Shopee, dll).

STRATEGI PROMOSI

Program promosi bisa dilakukan oleh penerbit maupun penulis. Beberapa program promosi yang bisa dilakukan. 

Pertama, Launching buku. Adalah program untuk meluncurkan buku baru. Bisa di aula, masjid, lembaga pendidikan, hotel, di mana saja. Yang mengadakan bisa penerbit maupun penulis. Yang membiayai launching buku siapa? Bisa penerbit, bisa penulis. Kita perlu meyakinkan penerbit kalau buku kita akan laku, karena itulah mereka perlu menyelenggarakan program launching buku. 

Kalau di Gramedia, di toko-toko buku mereka ada tempat untuk launching buku. Kita bisa memanfaatkan tempat ini. Jadi kita promosikan acaranya, tempatnya di toko buku Gramedia. 

Kedua, Bedah Buku. Bedah buku adalah acara diskusi untuk membedah isi buku kita. Bedah buku ini bisa secara online maupun offline. Offline artinya kita menyelenggarakan bisa bekerjasama dengan berbagai lembaga. Lembaga pendidikan, perpustakaan, majlis taklim, masjid, dan sebagainya. 

Pokoknya, di semua tempat dan situasi yang memungkinkan, kita tawarkan bedah buku. Berapapun yang hadir, kita selenggarakan terus menerus. Apalagi sekarang ini eranya digital. Bukan berapa orang yang hadir yang penting, tetapi direkam lalu diupload di Medsos acara kita. InsyaAllah akan semakin membuat orang mengenal kita. 

Yang lebih mudah sekarang ini adalah bedah buku secara online. Kita undang orang-orang untuk ikut acara bedah buku bersama kita. Bisa di FB, IG, WA Grup, Zoom, dan sebagainya. 

Ketiga, melakukan seminar ataupun workshop sesuai dengan tema buku kita. Kalau saya bukunya motivasi dan menulis. Maka saya secara berkala menyelenggarakan seminar dan diklat terkait motivasi dan menulis. 

Seminar atau workshop ini, pertama-tama bolehlah dilakukan gratis. Karena target kita adalah mengenalkan buku kepada para peserta. Lakukan secara kontiniu misalnya sebulan sekali. Kalau misalnya bisa offline, laksanakan di sekolah misalnya. Kalau tidak bisa offline, lakukan secara online. Bisa via WA, Zoom, FB, IG, dan sebagainya. 

Keempat, membangun komunitas. Komunitas yang kita bangun adalah komunitas yang kita sesuaikan dengan tema buku kita. Kalau buku kita temanya motivasi, maka kita tuliskan buku-buku tentang motivasi. Buku tentang guru, maka bangun komunitas guru. Buku tentang menulis, bangun komunitas menulis. Buku tentang Ice Breaking, bangun komunitas Ice Breaking. Buku tentang bahasa, bangun komunitas bahasa. 

Komunitas membuat kita lebih dekat dengan pembaca sehingga memudahkan kita untuk menawarkan mereka dalam membeli buku. 

Seperti yang dilakukan Bapak Akbar yaitu membangun banyak komunitas, ada komunitas guru, menulis, santri, remaja, bisnis, dan sebagainya. Semua komunitas itu ada bukunya. Beliau terus men share materi-materi yang ada di buku secara berkala, biasanya seminggu sekali, sehingga anggota komunitas mendapatkan manfaat. Biasanya beliau membentuk WA Grup. Dan terkadang melakukan seminar by Zoom.

Kelima, membangun jaringan reseller. Reseller adalah orang-orang yang mau menjualkan buku kita dan mendapatkan buku dari hasil yang terjual. Kita berikan 20-30 persen komisi dari harga jual. Misalnya harga jual buku kita Rp 100.000, kita kasih 20-30%, kita berikan materi-materi yang terkait buku kita, sehingga lebih mudah bagi mereka untuk menjual.

Dewa Eka Prayoga, berhasil menjual 10.000 buku hanya dalam waktu 2 minggu melalui reseller ini. Tentu resellernya saja puluhan ribu, berbagai produk. Kalau kita sudah punya jaringan reseller, akan memudahkan kita menjual buku. 

Bapak Akbar juga sedang membangun jaringan reseller ini. Belum banyak, baru sekitar 100an orang. Semoga terus bertambah.

Keenam, jualan di marketplace. Buka toko di marketplace (Lazada, Shopee, Bukalapak, Tokopedia, dan sebagainya). Membuka toko di marketplace akan meluaskan promosi dan distribusi kita.  

Yang penting keberadaan kita dan buku kita ada. Itulah pentingnya ada di marketplace. Jadi kalau ada orang mencari judul buku kita, bisa ditemukan.

Ketujuh, memanfaatkan media sosial (Medsos) untuk promosi buku. Manfaatkan sebaik-baiknya followers dan subscriber dengan memberikan informasi tentang buku. Setiap hari, kita buat status terkait tema buku yang kita tulis, sehingga orang semakin paham dengan buku yang kita tulis. 

Dan jangan setiap hari isinya jualan. Lebih banyak sharing-sharing, baru selling. Lebih banyak memberikan pengetahuan kepada para pembaca sehingga mereka merasa ada manfaat menjadi followers kita. 

Sharing-sharing apa saja, kalau perlu sesuai dengan kebutuhan mereka. Sehingga setiap hari, semakin lama akan semakin ada ikatan dengan pembaca. Kalau sudah begitu, akan memudahkan kita dalam proses memengaruhi pikiran orang dalam membeli buku.

Jadi, pada dasarnya kita ini memengaruhi orang agar mereka mau menjadikan buku sebagai kebutuhan utama. Dan memang, membaca akan banyak membuka wawasan, pengetahuan, dan pilihan dalam mengambil keputusan. 

Dengan bersama-sama membangun kebutuhan akan membaca, maka akan memudahkan kita dalam proses menjual buku.

Beberapa karya Bapak Narasumber
CATATAN PENUTUP

Sebagai catatan penutup. Sekarang ini sebagai seorang penulis, kita kalau bisa memiliki beberapa keterampilan yang akan membantu proses penjualan buku. 

Pertama, keterampilan berbicara yang baik di depan umum (public speaking). Agar pada saat kita ada acara ataupun rekaman di Medsos dan YouTube, menjadi menarik bagi calon pembaca.

Kedua, kemampuan copywriting (membuat kata menarik untuk promosi dan penjualan). Ini salah satu keterampilan paling penting untuk menjual pada Abad 21. 

Ketiga, pemanfaatan teknologi informasi. Bagaimana memanfaatkan media sosial seperti YouTube, WA, IG, Facebook, Zoom, Webex, Google Meet, dan sebagainya. Karena eranya sekarang seperti itu. Kalau kita bisa memanfaatkan dengan baik, hidup akan lebih mudah.

Masuk ke sessi tanya jawab, diantaranya :

1.Dimana kita bisa launching buku karya kita ?

# Pada dasarnya dimana saja kita bisa mengadakan launching untuk buku karya kita, boleh di sekolah ataupun komunitas lain yang kita ikuti. semakin banyak komunitas yang kita ikuti maka akan semakin banyak peluang untuk kita Launching buku, intinya kita harus cerdas dan tanggap dalam melakukan launching. Adakan komunikasi dengan para anggota yang ada di komunitas dan buat program. Bahkan komunitas jamaah masjid juga bisa kita berdayakan.
Di zaman era tehnologi saat ini juga dapat kita manfaatkan, semua media sosial dapat menjadi akses kita memperkenalkan dan menjadi ajang promosi buku kita at least promosi lewat Group WA yang kita miliki.

2. Siapa target penjualan buku kita ?

# Masalah target hanya kita sendiri yang bisa jawab. Coba kita memetakan siapa yang butuh buku kita dan seberapa banyak orang yang butuh buku kita. Misal ketika pasar yang kita survey banyak membutuhkan tentang materi Guru Penggerak, program Kemendikbudristek yang sedang gencar-gencarnya, mengapa tidak kita buat satu buku tentang Proses perjalanan mulai dari Tahap awal, pengiriman CV, pembuatan Essay, sampai dilanjut pengerjaan tugas Modul demi Modul di LMS ( Learning Management System ).
* Pembuatan buku berdasarkan kumpulan artikel dari kelas Belajar Menulis yang diadakan PGRI sah-sah saja, merangkum tulisan orang lain, demikian penjelasan dari Bapak Akbar.

3.Assalamualaikum pak Akbar. 
Perkenalkan saya Widya. 
Membaca sharing pengalaman Bapak yang luar biasa membuat saya tertegun dan bertanya-tanya bisa cetakan buku Bapak tembus hingga ribuan. Masyaallah luar biasa..👏🏻👏🏻👏🏻 
Yang saya tanyakan pak. 
Jika penulis yang sudah terkenal mudah sekali promosi buku mereka. Tidak perlu proses berpanjang lebar pasti laku. Karena memang sudah memiliki pasar. 
Bagaimana dengan pemula. Kita tidak pernah mengalami proses launching buku jika ada itupun terbatas teman sendiri, kita jika tidak mungkin mengadakan seminar bedah buku, promosi di Gramedia apa lagi. Promo di medsos juga jarang mendapat tanggapan. 
Pertanyaan saya:
✅Teknis yang paling bisa kami jangkau sebagai penulis pemula apa ya pak. Sederhana tapi mengena. 
✅Yang kedua teknis berjualan di market place itu bagaimana ya pak? 
✅Yang ketiga bagaimana jika karya kita, dipasarkan di wattpad apakah ada prospeknya untuk saat ini. 
Maturnuwun pak. Salam sukses selalu. 🙏

* Setiap orang pasti menjadi pemula namun yakinlah semakin banyak usaha yang kita lakukan maka Allah akan membukakan pintu untuk kita.What Will we do, do it now. Tidak mungkin kita akan dikenal orang tanpa melakukan sesuatu secara konsisten, butuh waktu dan proses panjang yang harus kita lewati,dan yang terpenting kita mau melakukannya atau tidak.

* Tehnis berjualan di Marketplace daftar menjadi member, dan menjadi penjual, toko kita sudah jadi. Bagaimana mempromosikan produk kita, update status setiap hari di semua media sosial sehingga banyak orang mengetahui produk kita. Jangan ragu tidak laku.Jalani saja selama kita berusaha Allah pasti akan beri jalan.

* Penjualan buku di Wattpad bisa saja dilakukan sebagai promosi jangka panjang lewat digital. Namun masih buku cetak/offline masih menjadi target pembelian.

3. Pertanyaan saya pribadi, ternyata jauh sebelum pembelajaran malam ini  tanpa diduga saya sudah pernah terhubung dengan Bapak Akbar ketika mempromosikan Buku Man Jadda wa jadda dan the power of man Jadda wa jadda lewat media sosial Facebook yang terkoneksi langsung dengan Nomor Whatsapp dan saya pernah ditawari buku tersebut, namun dikarenakan satu dan lain hal saya terlewatkan untuk mendapatkan buku tersebut, nah..ternyata malam ini saya langsung ketemu dengan penulisnya. Dan memory saya kembali ketika anak saya masih di pesantren punya buku man Jadda wa jadda for teen, apakah buku itu karya pak Akbar, penasaran akan mencari buku itu kembali.

Dan pertanyaan saya selanjutnya mengenai tehnik promosi yang paling sulit adalah promosi berbayar lewat Facebook Ads. Namun yang paling penting jangan diam usaha,usaha dan usaha semoga dimudahkan Allah.

Demikian materi pembelajaran materi malam ini yang dimulai dari pembukaan, penyampaian materi, tanya jawab dan penutup.
Berkah dan barokah buat bapak moderator,narasumber dan semua team penyelenggara kelas belajar menulis bersama PGRI, Khususson OmJay, sehat dan terus menginspirasi.

Wassalamu'alaikum
Salam sehat.








Selasa, 30 November 2021

BASIC ENGLISH AND SELF INTRODUCTION



Bismillahirrohmanirrahim

Assalamu'alaikum and Good afternoon ladies and gentlemen

Firstly English For Teacher class with PGRI is started by prayer depends on participants' faith. Such a lovely things because this is the premier of EFT with PGRI explained Mz.Phia. She describes some points about EFT with PGRI. Just because of her task in Public Speaking Class this evening she ordered Mz.Leny as the moderator. Directly Mz.Leny without having long time she introduced Mz.Vina as the speaker for this premier class.

Mz.Vina is still young but extremely smart and beautiful. She's not an English teacher but her English is quite qualified with her accent n pronounciation, clearly to catch the major point.

Mz.Vina describes many things to create How to be brave in speaking English. English is a skill that must be practiced.
" When there is a Will, there's a way. Perhaps tomorrow if not today "
( Michael Jonae ).

According to me there are several tips and tricks in speaking English :

- Be self confidence

The more we brave to speak the more easier we talk in English. Never care is it grammatically or not, just speak up, eventually you can speak English smooth and fluent each by day

- Self willingness is all you need

Build your mindset that English is really really important to support our life. As I remember mother's speaker said when she was in Senior High School, there are three important lessons, there are Math, computer and English. That's true I guess.

- Save in your memory that learning English similar to teaching kids riding a bike. Up and down is so simple. The biggest chalenge is  when you ride the bike slow, a half quick, quick, quicker then unrealize we are at the first row.
That's English, practice practice and practice day by day.
No gaib without pain.

- Just take it as it is
Everything needs process. Just relax and enjoy in learning English.
Love it, learn it and do it

- The last point  is you CAN'T or you WON'T ( in bahasa we can say TIDAK BISA atau TIDAK MAU ).
Create a word " Yet ", means it shows that you've ever tried already but still needs time to prove and developing our English.

Let's start from within. 
You're braver than you believe, stronger than you seem and smarter than you think.

That's the closing statement from Mz.Asdin Herzegovina, hmm I really love this name. 

Big thanks to all committes to apply this program. It's absolutely amazing to increase and developing our English skill. I do hope so.









GURU TAHAN BANTING

GURU TAHAN BANTING Berbicara tentang Kurikulum Merdeka yang lebih memfokuskan pada pendeteksian bakat dan minat murid yang terus digali dan ...