Guru sebagagai Abdi Dalem,Menghamba pada murid dan memanusiakan manusia
Kamis, 06 April 2023
GURU TAHAN BANTING
Kebermanfaatan dan Praktik baik merdeka belajar dan Merdeka berbudaya
Selasa, 21 Juni 2022
3.3.a.10.1 Forum berbagi aksi nyata - pengelolaan program yang berdampak pada murid
Kamis, 28 April 2022
AKSI NYATA PENGAMBILAN KEPUTUSAN SEBAGAI PEMIMPIN DALAM PEMBRELAJARAN
Portofolio aksi nyata modul 3.1.a.10
PENGAMBILAN KEPUTUSAN SEBAGAI PEMIMPIN PEMBELAJARAN
Dipublikasikan pada : 28 April 2022
Sumber : Program Tadarus dan Tahfidz di sekolah
di Bulan Ramadhan
Nama CGP : Euriah Lamani, S.Pd
Angkatan 4 Kab.Deli Serdang
Unit Kerja : UPT SPF SDN 105277 Hamparan Perak
ACARA KHOTMIL QUR'AN DAN SANTUNAN ANAK YATIM
SDN 105277 HAMPARAN PERAK
" Raih keberkahan Ramadhan dengan pecinta Alqur'an dan Anak Yatim "
1. PERISTIWA ( FACT )
Latar belakang tentang situasi yang dihadapi
Pembelajaran tatap muka terbatas selama Bulan Ramadhan berjalan normal sesuai jadwal yang di instruksikan oleh Dinas Pendidikan dengan jam pertemuan yang terbatas selama bulan suci Ramadhan.
Memasuki minggu ke dua tepatnya tanggal 11 April sampai dengan 23 April dimana sebelumnya pucuk pimpinan di sekolah kami mengadakan pertemuan untuk membicarakan, mendiskusikan dan mengambil kesepakatan tentang program tadarus dan tahfidz sebagai jangka pendek selama 2 minggu. Dan untuk program ke depannya adalah acara Khotmil Qur'an dan santunan anak yatim yang ada di lingkungan sekolah.
Berbagai fakta dan argumen kami ungkapkan. Dan akhirnya kesepakatan pun di dapat. Pengambilan keputusan telah dilaksanakan. Semulanya acara akan dilaksanakan pada hari Sabtu, 23 April 2022, namun saya menyampaikan apakah acara dapat diganti waktunya berhubung pada waktu yang bersamaan saya sedang mengikuti Test PPG.
Akhirnya Kepala Sekolah menyetujui permohonan saya, acara dilaksanakan pada selasa, 26 April 2022 dimulai agak meleset 30 menit dari waktu yang ditentukan 09.00 WIB, berhubung menanti Pak Korwilcam hadir namun setelah mendapat berita bahwa beliau tidak dapat hadir dikarenakan ada kunjungan kerja resmi yang tidak dapat dihindari.
Adapun latar belakang kegiatan ini adalah mengisi momen kegiatan pada bulan penuh berkah ini dengan mengisi kegiatan-kegiatan rohani yang diharap dapat meningkatkan ketaqwaan dan menciptakan generasi pencinta Alqur'an. Sedangkan santunan anak yatim juga merupakan kegiatan rutinitas/Agenda tahunan sekolah kami selama Bulan Ramadhan, saling berbagi sebagai bentuk Empati dan rasa kasih sayang sesama warga sekolah.
Tidak dapat dipungkiri di masa peralihan Pandemi Covid ini untuk menyelenggarakan acara yang tentunya akan mengundang kerumunan, pihak sekolah perlu mempertimbangkan protokol kesehatan. Bersyukurnya di daerah/lingkungan sekolah kami berada di Green Zone, Zona hijau atau kategori aman. Berharap selama kegiatan berlangsung semua dalam keadaan aman dan baik-baik saja.
Berdasarkan latar belakang situasi tersebut, untuk mengatasi dilema dan pengambilan keputusan terbaik maka akan diterapkan 9 langkah pengambilan keputusan.
Adapun langkah-langkah pengambilan keputusan tersebut yaitu :
1. Mengenali bahwa ada nilai-nilai yang saling bertentangan dalam situasi ini
2. Menentukan siapa yang terlibat dalam situasi ini
3. Kumpulkan fakta-fakta yang relevan dengan situasi ini
4. Pengujian benar atau salah
5. Pengujian paradigma benar lawan benar
6. Melakukan prinsip resolusi
7. Investigasi Opsi Trilema
8. Buat keputusan
9. Lihat lagi keputusan dan refleksikan
Alasan melakukan aksi nyata
Kepala sekolah yang juga merupakan Pengajar Praktik di PPGP ( Program Pendidikan Guru Penggerak ) Angkatan 4 tentunya sangat memahami program lanjutan dari setiap modul per modul, dan pada kesempatan ini masuk pada modul 3 tepatnya 3.1.a.10 Pengambilan keputusan sebagai pemimpin dalam pembelajaran.
Keberadaan kepala sekolah sebagai pengajar praktik sangat membantu saya sehingga dapat berkolaborasi bersama-sama untuk mewujudkan pembelajaran sesuai kebutuhan murid demi tercapainya program Merdeka Belajar.
Oleh karenanya perlu dilakukan pengujian pengambilan keputusan dengan menerapkan 9 langkah pengambilan keputusan sehingga keputusan yang diambil adalah keputusan terbaik, berpihak pada murid, serta dapat dipertanggung jawabkan. Maka pihak sekolah yang terdiri dari Kepala Sekolah, dewan guru, serta komite terlebih dahulu mengadakan rapat koordinasi guna membahas langkah-langkah pengambilan keputusan tentang kegiatan Khatam Qur'an dan santunan anak yatim yang akan diselenggarakan di lingkungan sekolah.
Hasil Aksi Nyata
Proses pengambilan keputusan dengan menjawab 9 langkah pertanyaan penuntun berikut :
1. Apa nilai-nilai yang sedang bertentangan dalam studi kasus tersebut ?
Individu (dalam hal ini pihak sekolah) lawan masyarakat (wali murid)
2. Siapa yang terlbat dalam situasi tersebut ?
Kepala Sekolah, dewan guru ( termasuk saya sebagai Ketupat/Ketua
Panitia), Komite Sekolah, murid dan wali murid
3. Apa fakta-fakta yang relevan dengan situasi tersebut ?
* Kegiatan Khatam Qur'an dan santunan anak yatim dilaksanakan di ruang terbuka dan mengundang kerumunan walau berada di zona hijau
* Wali murid mendukung acara dengan ikut berpartisipasi dalam pengumpulan dana pribadi yang dikoordinasi masing-masing guru kelas
* Para guru juga turut serta berpartisipasi mengumpulkan dana masing-masing guru kelas dan guru bidang study
* Semua guru terlibat dalam kesuksesan acara mulai dari perencanaan, persiapan, dan ikut aktif pada kegiatan
* Mengajak murid untuk ikut berkolaborasi dengan bertugas sebagai MC
* Pihak Komite Sekolah telah dilibatkan dalam proses pengambilan keputusan yang diambil pihak sekolah
* Tetap mematuhi Protokol kesehatan
4. Apakah ada aspek pelanggaran hukum dalam situasi tersebut/uji legal? Tidak ada tentunya yang menyalahi atuan Hukum
* Apakah ada pelanggaran peraturan/lkode etik profesi/uji regulasi ?
Juga tidak ada
*Berdasarkan perasaan dan intuisi anda apakah ada yang salah dalam situasi ini/uji intuisi ? Tidak ada
*Apa yang anda rasakan bila keputusan anda di publikasikan di halaman depan koran ? Apakah anda merasa nyaman ?
Sehubungan acara Khatam Qur'an dan santunan anak yatim ini merupakan aset dan kekuatan sekolah yang merefleksikan aksi nyata dan praktik baik menurut saya So far so good.
* Kira-kira keputusan apa yang akan diambil oleh panutan/idola anda dalam situasi ini ?
Kepala Sekolah yang menjadi panutan kami di sekolah dan saya sebagai ketua panitia akan mengambil keputusan yang sama dengan yang dikendaki dan disepakati bersama dengan rekan sejawat lainnya.
* Jika situasinya adalah situasi dilema etika maka paradigma mana yang terjadi dalam situasi tersebut ?
Individu lawan masyarakat (Individual vs community)
* Dari 3 prinsip penyelesaian dilema, prinsip mana yang akan dipakai ?
Prinsip peraturan
* Apakah ada sebuah penyelesaian yang kreatif dan tidak terpikir sebelumnya untuk menyelesaikan masalah ini (Investigasi Opsi Trilema)
Para orang tua akan hadir dan dengan rasa terharu, bangga dan bahagia melihat anak-anaknya tampil di panggung menyenandungkan sholawat Nabi, membaca Alqur'an, Tahfidz dan khataman.
* Apa keputusan yang akan diambil ?
Acara Khotmil Qur'an dan santunan anak yatim harus dikemas secara maksimal sebagai bentuk rasa peduli dan tanggung jawab bersama.
* Coba lihat lagi keputusan anda dan refleksikan !
Menurut saya keputusan yang telah disepakati bersama dengan warga sekolah merupakan satu keputusan dari pengambilan keputusan dari satu agenda kegiatan yang sifatnya sangat baik dan mulia. Semoga menjadi lebih baik lagi ke depannya dengan program-program baik dalam menunjang visi dan misi sekolah, menciptakan murid yang memiliki Imtaq (Iman dan Taqwa) dan IPTEK (ilmu pengetahuan dan teknologi)
Tindak lanjut pengambilan keputusan.
Setelah mengadakan rapat dengan kepala sekolah dan rekan guru lainnya yang membahas program khotmil qur'an dan santunan anak yatim, diambil kata sepakat, disusun dan disetujui bersama kepanitiaan, atur strategi, rancang dan laksanakan.
Koordinasi dengan Korwilcam sebagai pejabat di lingkungan setempat agar diketahui dan disetujui dilaksanakan program di sekolah kami dan juga koordinasi dengan Komite Sekolah.
Kemudian masing-masing guru kelas memberikan undangan bagi murid yang khatam qur'an, tahfidz dan undangan anakyatim yang didampingi orang tua masing-masing.
Hafidz/ah dari kelas 1
2. PERASAAN ( FEELING )
Saya merasa senang selaku Ketua Panitia telah berhasil bekerja sama dengan seluruh rekan sejawat dan atas dukungan penuh dari Ibu Kepala Sekolah dengan melaksanakan langkah-langkah pengambilan keputusan bersama warga sekolah untuk mengatasi permasalahan dilema etika yang terjadi di sekolah dengan mengadakan program keagamaan selama Bulan Ramahan dan sebagai puncaknya adalah acara Khataman/Khotmil Qur'an dan santunan anak yatim.
Semua pihak begitu semangat dan antusias mengikuti acara walaupun sedang dalam keadaan berpuasa. Para murid mampu mengisi peran dalam kegiatan tersebut.
3. PEMBELAJARAN ( FINDING )
Pembelajaran yang didapat dari pelaksanaan keseluruhan aksi nyata dengan menerapkan 9 langkah pengambilan keputusan dapat membantu pihak sekolah dan guru dalam mengahadapi situasi dilema etika. Keputusan-kepuitusan yang telah diambil telah melewati tahapan-tahapan pengujian sehingga keputusan yang diambil merupakan keputusan yang terbaik, berpihak kepada murid serta dapat dipertanggung jawabkan.
Pembelajaran tentang pengambilan keputusan sebagai pemimpin dalam pembelajaran pada Modul ini menggunakan 3 prinsip, 4 paradigma dan 9 langkah pengambilan keputusan.
Proses pengambilan keputusan yang telah saya lakukan di sekolah pastinya belumlah sempurna. Still on process menjadi pemimpin dalam pembelajaran yang masih terus belajar dan mengaplikasikannya di kelas dan sekolah. Untuk ke depannya bila menemui kasus dilema etika lagi, saya beserta pihak sekolah akan terus menerapkan 9 langkah pengambilan keputusan dengan lebih baik sehingga kami mampu untuk menganalisa setiap kasus dilema etika yang terjadi di sekolah untuk menghasilkan keputusan yang lebih bijak, berpihak pada murid dan dapat dipertanggung jawabkan.
Pada kesempatan yang baik ini pula, saya selaku CGP ( Calon Guru Penggerak ) menyampaikan sedikit tentang pengambilan keputusan program yang akan saya terapkan di sekolah yaitu GUSI SEHAT Guru Siaga Senyum Bahagia Tulus dan UMATA Ucapkan Maaf dan Terimakasih.
Adapun keputusan saya dalam pengambilan keputusan 2 program ini diharapkan sebagai pendidik mampu dan siap siaga menghadapi murid di segala situasi dan kondisi murid. Teruslah menjadi guru bahagia karena dengan rasa bahagia guru mampu menciptakan murid yang tentunya bahagia juga dan memiliki Budi Pekerti. Tuluslah berbuat dan berbuatlah dengan tulus dengan mengharapkan pendidikan yang berpihak pada murid dapat tercapai kelak mereka mampu mengisi kehidupannya di masa depan kelak sebagai individu maupun sebagai masyarakat.
Maaf dan Terimakasih merupakan 2 kata sangat sederhana
namun luar biasa ajaibnya, dengan 2 kata sederhana ini mampu menghipnotis diri murid, memotivasi dan meninggalkan perasaan bahagia dan rasa dihargai. Jangan pernah merasa malu dan gengsi untuk mengucapkan Maaf dan Terimakasih.
Semoga saya ke depannya nanti mampu melahirkan murid yang berbudi pekerti baik dan tidak hanya cerdas kognitif. Namun mengharapkan murid yang mampu memiliki bulatnya jiwa manusia yang merupakan hasil dari bersatunya gerak pikiran, perasaan dan kehendak atau kemauan sehingga menimbulkan suatu tenaga.
Terus berproses dan melatih diri dengan melakukan 3 prinsip, 4 paradigma dan 9 langkah pengambilan keputusan, butuh pembiasaan dengan cara " Learning by doing ".
Saya tidak perlu HEBAT untuk MEMULAI sesuatu namun saya perlu MEMULAI untuk jadi HEBAT.
Semoga dan terimakasih.
Rabu, 20 April 2022
3.1.a.9 KONEKSI ANTAR MATERI - Modul 3.1 Pengambilan keputusan sebagai Pemimpin Pembelajaran
Jumat, 25 Maret 2022
Perjalanan Panjang PPGP ( Program Pendidikan Guru Penggerak )
Rabu, 26 Januari 2022
REFLEKSI PEMIKIRAN KI HAJAR DEWANTARA
Ketika mengikuti Program Pendidikan Guru Penggerak ( PPGP ) Angkatan 4 Kabupaten Deli Serdang Sumatera Utara pada materi Modul 1 mengupas tuntas tentang Refleksi Filosofis Pendidikan Nasional Ki Hajar Dewantara. Semboyan beliau yang terkenal yaitu In Ngarso Sung Tulodho, Ing Madyo Mangun Karso dan Tut Wuri Handayani yang memiliki arti di depan memberikan keteladanan, di tengah - tengah memberikan motivasi dan semangat , di belakang memberikan dorongan. d
Semboyan ini memberikan teladan bahwa seorang guru harus menjadi teladan, sebagai Role Model yang baik bagi peserta didik untuk dapat memotivasi murid memiliki tujuan yang kuat dan bersama-sama mendorong murid berkembang dan memiliki potensi yang dapat dimanfaatkan untuk kelangsungan hidup di masa depan.
Tujuan Pendidikan menurut KHD ( Ki Hajar Dewantara )yaitu menuntun segala kodrat yang ada pada anak/murid agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi - tingginya baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat.
Guru diibaratkan sebagai petani yang menuntun tumbuh kembangnya padi dengan memperbaiki kondisi tanah, memelihara tanaman padi, memberi pupuk dan air, membasmi ulat atau jamur yang mengganggu hidup tanaman padi. Apa yang ditanam sang petani maka akan memetik hasil yang ditanam tergantung bagaimana cara kita menanam dan merawatnya akan mempengaruhi apa yang akan kita petik/hasilkan.Setiap anak/murid adalah unik. Masing - masing dengan karakter yang berbeda. Oleh sebab itu setiap guru harus dapat menjadi guru among, mendidik dengan tulus dan penuh kasih sayang sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan murid sehingga dapat mengembangkan potensi dan kemampuan diri .
Selanjutnya Bapak KHD juga menerapkan bahwa dalam menuntun kodrat anak harus disesuaikan dengan kodrat alam dan kodrat zaman. Kodrat alam adalah kondisi lingkungan dimana anak didik itu berada baik secara budaya maupun kondisi dan letak geografisnya. Sedangkan kodrat zaman adalah kondisi zaman yang dihadapi oleh anak didik. Seperti di masa Pandemi saat ini dimana mau tidak mau suka tidak suka seluruh guru dan siswa harus memiliki tingkat kemampuan tekhnologi yang tinggi dan adaptif sesuai dengan keterampilan Abad 21.
Dalam menerapkan metode pembelajaran secara Daring/dalam jaringan dimana dunia ada di dalam genggaman oleh sebab itu harus bijak dalam memilah dan memilih semua sumber ilmu yang tidak bertentangan dengan budaya dan kearifan lokal bangsa.
Dari gambaran refleksi pemikiran Bapak KHD yaitu Student Centered Learning, pembelajaran yang berpihak pada murid. Menempatkan murid sebagai Subjek bukan Objek, memberikan kesempatan untuk dihargai, didengar pendapatnya dan memberikan ruang dan waktu untuk mengeluarkan eksperimen - eksperimennya bukan hanya sebagai pendengar sejati dari ceramah - ceramah sang guru. Mari kita para guru membuka hati untuk murid, kita menjadi pendengar yang baik untuk murid - murid kita karena sejatinya mereka ingin berbicara untuk dimengerti bukan selalu untuk dipersalahkan dan tidak diberi kesempatan untuk membela diri.
" Bebas dari segala ikatan dengan suci hati mendekati sang anak, tidak meminta sesuatu untuk hak melainkan berhamba pada anak " ( KHD )
Kata berhamba disini merupakan mengandung makna kiasan atau leksikal yang tidak ada korelasi nya dengan Sang Maha Pencipta karena sesungguhnya semua manusia hanyalah menghambakan dirinya hanya kepada yang Maha Esa, Allah SWT, Tuhan YME. Kata berhamba/menghamba disini berarti bahwa dalam mendidik segala sesuatunya selalu mengutamakan kepentingan murid, yang menjadi prioritas adalah kepentingan murid.
Dalam mendidik, kita sebagai guru, apa pun yang kita kerjakan adalah hasil akhir yang harus dipertimbangkan apa dampaknya pada murid kita, baik atau buruk. Dengan kata lain program apa pun yang kita para guru lakukan haruslah berpihak pada murid.
Demikian juga dengan kata Abdi Dalem yang dibuat penulis untuk nama web di Blog penulis hanya mengutip dari kamus Bahasa Jawa yang berarti seseorang yang memiliki peran dan andil penting dalam suatu urusan. Kita lihat para Abdi Dalem yang ada di Kraton Solo dan Jogja tidak dapat kita pandang sebelah mata akan fungsi dan tanggung jaawabnya bagi Raja dan Ratu di Kraton.
Demikian ungkapan Guru sebagai Abdi Dalem, semoga menjadi ladang amal bagi para guru yang tidak pernah lelah untuk mendidik dan membentuk karakter para peserta didik dengan tulus,ikhlas dan penuh kesabaran. Semoga Allah SWT, Tuhan YME mencatat seluruh kebaikan kecil para guru yang akan menolong para guru di hari akhir kelak.
Semoga tercapai peserta didik dengan profil pelajar pancasila dan setiap orang menjadi guru dan setiap rumah menjadi sekolah. Dan berharap akan tercipta kolaborasi di lingkungan sekolah sehingga menjadi upaya perbaikan yang berkesinambungan dalam mewujudkan Murid Merdeka Belajar dan Sekolah Merdeka Belajar. Murid Merdeka Belajar disini bukan berarti merdeka dalam arti kebablasan, seenak hati dan semaunya saja murid mau belajar atau tidak namun murid merdeka adalah murid yang memiliki tujuan dalam pembelajarannya, berekspresi dengan caranya sehingga dirinya merasa nyaman, senang, tidak terpaksa tetapi tetap merasa dihargai, dan terjadi komunikasi dua arah antara murid sebagai subjek belajar dengan guru di sekolah. Dan sekolah Merdeka Belajar berarti sekolah yang mendiptakan kolaborasi belajar antara kepala sekolah, guru, orang tua dan murid untuk mengikuti beragam program belajar dari sekolah yang mewujudkan keberpihakan pada murid.
Dengan demikian peran guru penggerak sangatlah diharapkan memberi sinar pencerah-
an bagi wajah baru dunia pendidikan yang selalu tergerak, bergerak dan menggerakkan.
Guru penggerak adalah guru yang mampu menjadi contoh bagi murid, guru lain dan
komunitas sekolah yang terus berinovasi, bergerak untuk mengedukasi dan meningkatkan
potensi tidak hanya untuk diri sendiri melainkan untuk murid, rekan guru lain dan stake
holder pendidikan. Terus bergerak melakukan perubahan kebaikan, berbuat walau peru-
hannya tampak kecil, " Apa pun perubahan kecil itu jika setiap guru tergerak dan berge-
rak melakukannya secara serentak, kapal besar bernama Indonesia ini pasti akan berge-
rak " ( Anwar Nadiem Makarim )
GURU TAHAN BANTING
GURU TAHAN BANTING Berbicara tentang Kurikulum Merdeka yang lebih memfokuskan pada pendeteksian bakat dan minat murid yang terus digali dan ...
-
Pratap Triloka yang diciptakan Bapak Ki Hajar Dewantara " Ing ngarso sung tulodho, Ing madyo mangun karso, Tut wuri handayani " ya...
-
" Uwi cantik seperti siapa?"..." Seperti Chicha ( Chicha Koeswoyo, penyanyi dan artis cilik pada masa itu). " Neng Chich...
-
Assalamu'alaikum warohmatullahi wabarokatuh... Selamat malam Salam Literasi. Senin 15 November 2021 merupakan pertemuan ke 1...